Latest News

Wah, Selain Tari Kretek, Kudus Ternyata Punya Tari Jenang yang Menjadi Identitas Warga Kaliputu

SEPUTARKUDUS.COM, KALIPUTU – Suara kendang berpadu rebana mengawali pementasan tari digelar Tradisi Tebokan di halaman Balai Desa Kaliputu, Kecamatan Kota, Kudus. Muncul tiga penari, dua perempuan membawa tampah dan satu laki-laki. Mereka membawakan Tari Jenang, yang menggambarkan masyarakat Kaliputu sebagai penghasil camilan khas Kudus.

Tari Jenang Tradisi Tebokan. Foto: Imam Arwindra


Wahyudi (24) sang pencetus Tari Jenang menuturkan, tarian tersebut menceritakan proses pembuatan jenang  dari awal hingga akhir. Menurutnya, tari ini dibuat untuk menunjukkan identitas Desa Kaliputu yang selama ini dikenal sebagai penghasil jenang. 

”Tarian Jenang ini sebagai maskot dan identitas Desa Kaliputu, menceritakan proses pembuatan jenang” ungkapnya saat ditemui Seputarkudus.com usai pentas.

Pria gondrong itu menuturkan, Tari Jenang dibuat karena permintaan satu perangkat desa setempat, yakni Fathah Sudarmaji. Menurutnya, Desa Kaliputu butuh maskot yang akan dijadikan identitas. 

”Saya ini hanya seniman biasa, kebetulan memang suka seni, ” ungkap Kisrut, sapaan akrapnya, yang sering tampil sebagai dagelan saat pementasan wayang kulit.

tari jenang kudus


Dia melanjutkan, Tari Jenang selesai dibuat pada 2013. Versi aslinya, jumlah penari ada 10 orang, empat laki-laki dan enam perempuan. Karena ada keterbatasan, dalam Kirab Tebokan tahun ini hanya ditampilkan ada tiga penari. 

Tari Jenang yang diciptakan itu, katanya, pernah tampil di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta pada 2014. “Penari Tari Jenang sebagian besar dari pemuda Desa Kaliputu,” tambahnya.

Kisrut menjelaskan, musik yang digunakan yakni perpaduan antara musik Jawa dan Arab. Dia menyebutnya Mujarab, musik Jawa dan Arab. Musik-musik tersebut terdiri dari kendang dan rebana. 

Kisrut alias Kisrut. 


Kisrut menuturkan, jumlah gerakan dalam Tari Jenang terdapat 100 gerakan lebih, dengan durasi waktu sekitar delapan menit. “Gerakannya proses membuat jenang. Dari mengupas kelapa, marut kelapa, meres kelapa, memasukkan kayu bakar ke tungku, mengaduk jenang sampai bungkus jenang, “ jelasnya.

Dia berharap Tari Jenang secepatnya dipatenkan. Menurutnya, tarian ini mutlak milik warga Desa Kaliputu, bukan miliknya atau kepala desa. “Ini karya masyarakat Desa Kaliputu. Sepatutnya Tari Jenang ini dihakciptakan atas nama masyarakat Kaliputu“, tambahnya.