Latest News

Ana Tak Pernah Absen Nonton Dragbike Sejak Umur 6 Tahun Hingga Punya Anak Dua

SEPUTARKUDUS.COM, JATI WETAN – Suara kenalpot motor terdengar keras dari Jalan Lingkar, Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus, Minggu (18/9/2016). Ratusan motor disiapkan sebelum sesi balapan Drag Bike Open Championship 2016 yang diselenggarakan Gandhuro Sport Club Kudus. Para pembalap bersiap melakukan race di belakang garis putih. Saat lampu hijau menyala, mereka segera menggeber motor mereka untuk mencapai garis finish sepanjang 201 meter.
drag baike kudus
Pembalap menggeber motornya pada Drag Bike Open Championship 2016. Foto-foto: Imam Arwindra



Para penonton yang datang terlihat bersorak melihat ajang balap track lurus tersebut. Mereka rela kepanasan demi menyalurkan hobinya. Di antaranya Ana Nazyiroh (39), bersama dua anaknya terlihat berdiri di belakang pagar barikade garis start lomba. Wajah Ana tampak semringah dan terus fokus pada peserta yang melakukan balapan. 

Kepada Seputarkudus.com, dia mengaku hobi menonton balapan motor sejak dari umur enam tahun. “Kalau mulai suka lihat balapan sejak umur enam tahun. Ini saya sudah punya dua anak. Dan saya tidak pernah absen menontonnya,” tutur dia bersama dua anaknya yang diajak menonton.

Menurutnya, hobi menonton balapan diwarisi dari ayahnya. Dia menceritakan, dulu saat kecil ayahnya sering mengajaknya menonton drag motor dan motor cross. Karena sering diajak akhirnya kecintaannya terhadap balapan menjadikan hobi. Menurutnya, hal tersebut juga menular pada kedua anaknya Dika dan Andi. 
menonton balapan di kudus


“Bisa dikatakan hobi turun temurun. Dari mulai ayah hingga anak-anak saya juga hobi menonton balapan,” terang dia sambil membawa payung coklat.

Warga Dawe itu menuturkan, dirinya berserta suami memberikan kebebasan kepada anak-anaknya untuk memilih hobi dan minat. Menurutnya, selama masih di jalur yang positif, dirinya akan mendukung perkembangan kreativitas anaknya. “Anak saya Andi masih kelas dua SD, katanya sih ingin jadi pembalap. Di rumah dia sering membuat kreasi tangan berbentuk motor balap yang berbahan barang bekas,” ungkapnya.

Kudus Dragbike Open Championship 2016



Pada Dragbike di Kudus 2016 terdapat 18 sesi kelas perlombaan. Menurut panitia lomba Tri Gunarso, balapan motor drag diikuti 357 peserta. Kelas perlombaan dibagi empat kelas, yakni kelas utama, kelas pendukung, kelas lokal eks Karesidenan Pati dan kelas lokal Kabupaten Kudus. “Peserta balap kebanyakan dari kelas pemula,” tuturnya.

Aseng, panita kegiatan menuturkan, kegiatan ini selain mencari bibit baru pembalap juga untuk mewadahi anak muda supaya tidak balapan dijalur liar. Menurutnya, dengan banyaknya diselenggarakan perlombaan Drag, hobi kaula muda akan tersalurkan dengan baik. “Ini juga untuk mengurangi balapan liar yang biasanya anak muda sering lakukan,” ungkapnya.


Kepada Seputarkudus.com Aseng menuturkan, kebanyakan peserta pada kelas pemula. Untuk kelas utama hanya 49 peserta. Mereka bertanding di bebek 4T Tune Up 130 CC 17 peserta, Satria FU Standard 150 CC 12 orang, Sport 2T Standard 155 CC 11 peserta dan Sport 2T Tune Up 155 CC sembilan peserta. 

“Jumlah sesi kelas utama ada lima pertandingan. Untuk yang Bebek 4T Tune Up 200 CC tidak ada pesertanya. Balapan akan berlanjut nanti di Kaupaten Rembang” jelasnya.