Latest News

Meski Acara Maju Sepekan, Penampilan Siswa SMA 1 Gebog Bawakan Sendratari Pukau Ratusan Penonton di UMK

SEPUTARKUDUS.COM, GONDANGMANIS - Ratusan penonton terlihat bersiap menyaksikan sendratari di depan panggung lengkap dengan alat musik gamelan dan lighting di Auditorium UMK, Rabu (23/11/2016). Acara yang diselenggarakan Forum Aspirasi Sastra dan Budaya Kudus (Fasbuk) didukung Djarum Foundation itu, akan menampilkan siswa SMAN 1 Gebog, Kudus, membawakan sendratari Katresnan Kang Kacidro. Tari itu diiringi musik gamelan yang juga dimainkan siswa dari sekolah yang sama.
sendratari SMA 1 Gebog Fasbuk
Siswa-siswi SMAN 1 Gebog membawakan Sendratari Katresnan Kang Kacidro di Auditorium UMK. Foto: Ahmad Rosyidi


Musik gamelan menggema di dalam ruang auditorium mengawali penampilan para penari yang muncul di hadapan penonton. Para penari terlihat mengenakan kostum sebagaimana kostum yang sering digunakan dalam pentas wayang orang. Tepuk tangan penonton bergemuruh, mengapresiasi penampilan siswa-siswi SMAN 1 Gebog tersebut.

Ketua Fasbuk Arfin Akhmad Maulana (23), sudi berbagi penjelasan kepada Seputarkudus.com tentang pentas sendratari tersebut. Dia mengaku sengaja menyajikan seni musik Jawa dan sendratari karena merasa masih jarang ditampilkan di Kudus. Meski jadwal acara dimajukan sekitar sepekan, namun penampilan siswa-siswi SMAN 1 Gebok dinilai maksimal.

"Fasbuk menggelar acara bernuansa seni rutin setiap bulan. Acara biasa diselenggarakan setiap tanggal 29. Namun, karena yang tampil kali ini merupakan siswa-siswi SMAN 1 Gebog, yang kebetulan tanggal 29 nanti ada ujian, pihak sekolah minta acara ini dimajukan. Meski begitu, penampilan mereka bagus," ujar Arfin kepada Seputarkudus.com. 


Dia menjelaskan, acara yang diselenggarakan Fasbuk sudah dikonsep beberapa bulan sebelumnya. Jadi acara bertajuk Kindung Katresnan Ati (Kinanti) tersebut tidak menuai kendala meski pelaksanaan dimajukan. 

Arfin merasa puas dengan antusiasme penonton. Meski acara dimulai malam pukul 19.30 WIB hingga pukul 22.00 WIB, dan ditutup dengan diskusi kurang lebih sekitar 45 menit, penonton masih terlihat semangat.

Panitia pelaksana Kinanti, Laneno mengatakan, pihaknya merasa masih butuh lebih banyak ruang apresiasi untuk kesenian tradisional, di antaranya karawitan. Dia juga berharap kesenian tradisional di Kudus bisa lebih berkembang lagi.

“Kami sengaja menyajikan seni karawitan karena kami merasa ruang apresiasi untuk kesenian tradisional Kudus masih kurang. Sebelumnya kami mau mengundang dari Solo, ternyata di SMA 1 Gebog ada. Jadi kami lebih mengutamakan yang dari Kudus sendiri,” ujar Neno sapaan akrabnya.

Neno menjelaskan, anggota Fasbuk hanya ada emapat orang, yakni Arfin Akhmad Maulana,Amrul, Sandra Entong, dan dirinya. Untuk pelaksanaan kegiatan, menurutnya banyak anggota komunitas seni di Kudus ikut membantu. Pada kegiatan Fasbuk kali ini ada sekitar 70 orang yang ikut membantu.

“Sebenarnya kami hanya berempat. Namun untuk pelaksanaan kami sering dibantu anggota komunitas seni yang ada di Kudus. antusiasme masyarakat juga semakin banyak, jadi kami merasa tidak ada kendala,” jelas pria satu anak itu.