Agus sedang memperbaiki ponsel milik pelanggannya. Foto: Ahmad Rosyidi |
Agus begitu dia akrab disapa, mengaku telah tujuh tahun mengelola Flasher Service Handpone. Setiap hari selalu ada pelanggan yang datang untuk memperbaiki kerusakan ponselnya. Dan kebanyakan ponsel milik mereka mengalami gangguan pada conector charge.
“Setiap hari pasti ada pelanggan yang datang dengan kerusakan handphone yang berbeda-beda. Tapi kebanyakan kerusakan pada conector charge,” jalasnya kepada Seputarkudus.com beberapa waktu lalu.
Pria yang memiliki tiga putra itu merinci harga service. Untuk mengganti conector charge dikenakan biaya Rp 50 ribu. Untuk kerusakan komponen lain, jika masih bisa diperbaiki dikenakan biaya Rp 35 ribu hingga 40 ribu, sesuai harga ponsel dan tingkat kesulitan. Untuk mengganti LCD dikenakan biaya mulai Rp 40 ribu hingga Rp 1,5 juta.
Dia menjelaskan, LCD smartphone tidak bisa diperbaiki, jadi langsung diganti. Berbeda dengan ponsel versi lama yang LCD-nya masih bisa diperbaiki. “Jelas berbeda LCD ponsel zaman sekarang dengan zaman dulu. Kalau ada yang mengganti LCD atau bisa diperbaiki di sini kami memberi garansi sepekan,” tambah pria asli Desa Besito, Gebog, Kudus itu.
Terkait dengan sistem kerja di Flasher Service Handpone, Agus menjelaskan, hasil kerja tiga pengelola dibagi dengan pemilik ruko. “Di sini ada tiga orang yang mengelola. Untuk spesialis software di sini ada mas Jhon, dan urusan hardeware bagian saya dan mas Moko. Hasil kerja kami dibagi dengan pemilik ruko, 60 persen untuk kami dan 40 persen untuk yang punya ruko,” tutur pria spesialis hardware itu.
Sumarno (50), pelanggan di Flasher Service Handpone mengaku mengetahui tempat servis ponsel tersebut dari teman-temannya. “Saya tau dari teman-teman saya, katanya di sini bisa memperbaiki segala kerusakan handphone. Barusan dicek, katanya rusak IC powernya, dan bisa diambil dua hari lagi,” terang warga Desa Tanjungkarang, Jati, Kudus itu.