SEPUTARKUDUS.COM, COLO - Ratusan laki-laki mengenakan sarung
dan peci hitam terlihat duduk di aula Makam Sunan Muria. Mereka membawa
bungkusan tas berwarna hijau yang isinya terdapat nasi kotak, berkat serta kain
putih yang terbungkus plastik. Saat plastik dibuka, kain tersebut
berbentuk persegi dengan ukuran 40x40 sentimeter. Mereka sedang mengikuti
kegiatan Buka Luwur dan Haul Raden Umar Sa'id Kanjeng Sunan Muria ke-392,
Minggu (16/10/2016) pagi.
Panitia membawa kain mori pada Buka Luwur Sunan Muria. Foto-foto: Imam Arwindra |
Listiono, satu di antara ratusan warga Colo yang datang pada acara tersebut, mengaku, setiap
tahun mendapatkan kain mori Makam Sunan Muria saat Buka Luwur. Dia menjelaskan, mori yang diberikan pernah
digunakan sebagai penutup Makam Sunan Muria selama satu tahun. “Kain tersebut akan saya simpan.
Suatu saat akan terpakai. Semoga hasil bertani dan berdagang lancar,” ungkapnya kepada Seputarkudus.com.
Menurutnya, orang yang datang bersama dirinya hampir seluruhnya warga Desa Colo, Kecamatan Dawe. Selebihnya yakni tamu undangan dari luar desa. Listiono
mengungkapkan, semua yang hadir mengikuti Buka Luwur Sunan Muria mendapatkan
kain mori serupa. Masyarakat percaya kain mori tersebut menjadi perantara datangnya berkah. “Masyarakat
masih percaya, kain mori Makam Sunan Muria ini bisa mendatangkan berkah,” tambahnya.
Ketua panitia kegiatan Nur Hudlri (50) tak menampik kepercayaan masyarakat Colo tersebut. Menurutnya, kain mori luwur Sunan Muria perantara untuk galap berkah dari orang soleh. Juga ada kepercayaan yang bisa memberikan ketenangan.
Baca juga: Ratusan Warga Ikut Menyantap Nasi Ambengan di Atas Tampah Saat Buka Luwur Sunan Muria
Nur Hudlri juga memberitahukan, terdapat 600 bingkisan tas berkat yang dibagikan saat Buka Luwur Sunan Muria. Pihaknya mengaku menyediakan 900 bingkisan untuk mengantisipasi misal terdapat kekurangan. “Yang kami undang 600 orang. Namun kami menyediakan 900 biah,” ungkapnya saat ditemui selepas kegiatan.
Baca juga: Ratusan Warga Ikut Menyantap Nasi Ambengan di Atas Tampah Saat Buka Luwur Sunan Muria
Nur Hudlri juga memberitahukan, terdapat 600 bingkisan tas berkat yang dibagikan saat Buka Luwur Sunan Muria. Pihaknya mengaku menyediakan 900 bingkisan untuk mengantisipasi misal terdapat kekurangan. “Yang kami undang 600 orang. Namun kami menyediakan 900 biah,” ungkapnya saat ditemui selepas kegiatan.
Pria yang saat itu mengenakan pakaian serba hitam itu menuturkan, yang
medapatkan bingkisan yang berisi nasi berkat dan kain luwur Sunan Muria yakni
warga Desa Colo dan tamu undangan khusus.
Nur Khudlri yang juga sekretaris Yayasan Masjid dan Makam
Sunan Muria menjelaskan, jumlah nasi bungkus yang dibagikan kepada peziarah
yakni 5 ribu bungkus. “Saat acara pengajian selesai, nasinya langsung dibagikan. Belum
terlalu lama, 5 ribu bungkus sudah habis. Masih banyak yang belum kebagian,”
ungkapnya.
Dia memberitahukan, isi bungkusan yang dibagikan berisi
nasi putih serta daging kerbau dan kambing yang dibungkus daun jati setelah itu
diwadahi besek. Dalam kegiatan Buka Luwur Sunan Muria terdapat rangkaian kegiatan, di antaranya, manaqiban, Istighosah Asyuro, santunan anak yatim,
khotmil Quran, dan pengajian umum. “Hari ini pelaksanaan salin luwur,
kajatan dan diakhiri ziarah bersama di makam Pangeran Pandak,”
terangnya.