Karyawan Rumah Fotografi menjelaskan konsep foto kepada calon pelanggan yang datang. Foto: Ahmad Rosyidi |
Albert Yakuza (34), karyawan di Rumah Fotografi, mengungkapkan, banyak calon wisudawan-wisudawati datang dan memesan untuk foto wisuda bersama keluarga dan teman-teman. Mereka memesan untuk foto wisuda di tempat dia bekerja, karena takut penuh dan tak kebagian jadwal. Selain itu mereka ingin mendapat potongan harga.
“Kebanyakan wanita yang mem-booking. Selain karena takut penuh, mereka juga ingin mendapat potongan harga jika memesan jauh-jauh hari. Sebenarnya berapapun yang mem-booking kami layani, dan tidak kami batasi. Di sini ada saya dan Mas Wawan yang sudah ahli di bidang fotografi, jadi bisa cepat dan tidak perlu khawatir,” ungkap pria yang pernah sekolah fotografi di Semarang itu.
Albert, begitu dia akrab disapa, juga merinci harga paket foto yang ditawarkan. Untuk harga paket graduation dibanderol harga Rp 140 ribu. Sedangkan paket couple dibanderol Rp 122 ribu, group Rp 150 ribu, family Rp 150 ribu, single Rp 80 ribu, dan baby Rp 130 ribu.
"Kami juga ada paket maternity, harganya Rp 150 ribu. Sedangkan untuk prewidding Rp 320 ribu hingga Rp 4 juta, dan wedding Rp 1,8 juta hingga Rp 10 juga. Satu paket foto dengan satu background sesuai pilihan, dicetak ukuran 5R sejumlah tiga lembar, dan sejumlah file sesuai permintaan ditaruh CD," tuturnya.
Tak lama, tampak rombongan wanita duduk mengantri. Satu di antaranya Nurul Aini (22), calon wisudawan Universitas Muria Kudus (UMK). Dia mengaku hendak memesan untuk foto wisuda tanggal 19 Oktober 2016.
“Saya bersama tujuh teman saya mau pesan untuk foto wisuda untuk tanggal 19 Oktober. Saya tau studio foto ini dari teman-teman dan buka di media sosial juga. Pasti kan ramai momen wisuda, jadi saya booking jauh-jauh hari. Harganya juga lebih murah kalau booking dulu,” ungkapnya kepada Seputarkudus.com.
Kurniawan Lukman (23), pemilik Rumah Fotografi, menjelaskan saat ini dirinya melayani 23 studio indoor, 4 studio outdoor. Saat ini usahanya tersebut masih dalam tahap pengembangan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dari kurang lebih sekitar 15 orang pelanggan yang datang per hari, Wawan mengaku bisa mendapat penghasilan bersih sekitar Rp 7 juta per bulan. Itu sudah termasuk membayar dua karyawannya.
“Saya termasuk orang yang berani spekulasi untuk memulai usaha. Sebelumnya saya pernah buka usaha jual jagung bakar di emperan toko, waktu masih kelas dua STM. Buka angkringan, jualan pulsa dan pakaian, usaha studio foto bersama teman-teman juga pernah. Tapi dulu saya kuran fokus, dan kunci usaha itu fokus, kali ini saya coba fokus usaha studio foto lagi,” tambahnya.