Latest News

Tak Ingin Banjir Dua Tahun Lalu Terulang, Siswa di Kudus Rela Ceburkan Diri ke Sungai Gelis

SEPUTARKUDUS.COM, KALIGELIS – Sejumlah siswa mengenakan celana coklat terlihat memunguti sampah di Sungai Gelis, Jumat (30/9/2016). Mereka menggunakan bambu untuk  mengurai sampah yang menumpuk, setelah itu diambil dan diangkut ke dalam truk. Mereka bersama-sama anggota TNI dan Polri melakukan hal tersebut karena tak ingin banjir yang terjadi dua tahun lalu terulang.
Sejumlah siswa di Kudus membersihkan Sungai Gelis. Foto: Imam Arwindra


Vendi Alfi Prayudia (15) siswa SMK Wisuda Karya yang ikut membersihkan Sungai Gelis menuturkan, bersama teman-temannya rela kotor dan mencebutkan diri ke sungai karena tidak ingin terjadi banjir di daerah sekitar sungai. Menurutnya, sampah-sampah yang tersangkut di aliran sungai dapat menyebabkan banjir seperti yang pernah terjadi di Kudus. 

“Jangan sampai sungai kaligelis meluap dan membanjiri pemukiman warga,” tutut Vendi saat melakukan pembersihan Sungai Gelis, yang juga untuk memperingati Hari Jadi Kudus ke-467 dan Karya Bakti TNI.

Siswa kelas XI Jurusan Teknik Mesin itu mengungkapkan, sampah menjadi masalah terbesar penyebab aliran sungai meluap. Menurutnya, dengan mengambil sampah yang mengendap akan membuat aliran air sungai lancar. “Jika air mengalir lancar kemungkinan tidak akan banjir,” terang dia yang beralamat di Desa Undaan Tengah.

Sekretaris Daerah Noor Yasin yang hadir dalam kegiatan menuturkan, bersih-bersih Sungai Gelis diikuti masyarkat Kudus, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), TNI, Polisi dan pelajar di Kudus. Menurutnya, kerja bakti dilakukan di titik-titik sepanjang aliran sungai. Di antaranya, Jembatan Panjang, Sucen, Jembatan Sunan Kudus, Ploso, Jati Kulon sampai di Kencing.  

“Kegiatan ini akan rutin kami selenggarakan dengan melibatkan masyarakat,” jelas Yasin.

Menurutnya, kegiatan tersebut juga untuk mendorong kesadaran masyarakat agar selalu menjaga lingkungannya. Dia berharap masyarakat dapat ikut terjun kerja bakti dan tidak hanya menonton. “Kalau sekarang (kerja bakti) tentu banyak yang kerja,” ungkapnya dengan senyuman.