Latest News

Pria Ini Menjual Bensin Warna-warni di Jalan Tanjung, Pembeli Datang Mengira Sirup

SEPUTARKUDUS.COM, NGANGUK - Lalu lintas kendaraan tampak ramai Jalan Tanjung, Desa Kramat, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Rabu (31/08/2016), pukul 11.05 WIB. Ramainya kendaraan yang melintas di jalan tersebut dimanfaatkan Warno untuk berjualan bensin eceran. Dia menjual semua jenis bahan bakar untuk kendaraan. Karena ragam warna itu, calon pembeli ada yang mengira dirinya tengah menjajakan sirup.  
bensin pertamax kudus

"Dulu ada calon pembeli yang datang, dikira saya berjualan sirup karena BBM yang saya jual berwarna-wani. Padahal semua yang saya jual ini bensin. Sekarang bensin kan memang beragam, ada Premium, Pertalite, Pertamax dan Pertamax Plus. Saya menjual semua jenis itu," ujar warga Desa Megawon, RT 01 RW 01 Kecamatan Jati,  Kudus.

Dirinya lebih suka menonjolkan bensin jenis Pertalite dan Pertamax. Menurutnya, warna biru Pertamax dan warna merah Pertamax Plus membuat banyak orang tersita perhatiannya. “Seolah-olah biar terlihat heran, jualan apa tho itu,” ungkapnya.

Kepada Seputarkudus.com, dia menceritakan, awal mula dirinya menjual bensin eceran, setelah kios yang ia miliki di Pasar Kliwon terbakar beberapa tahun lalu. Di kios tersebut dia menjual pakaian anak-anak. “Namun, kios tersebut sudah lama saya kontrakan, modalnya sebagian saya gunakan untuk hidup dan berjualan bensin eceran,” kata pria asli Magelang tersebut.
 
Sebelum memiliki gerobak, dulu Warno berjualan menggunakan meja kecil, dan hanya mempunyai 50 botol. Modal usaha yang dia keluarkan membuka usaha jual bensin eceran sebesar Rp 5 juta. Saat ini, dalam sehari Warno mampu menjual hingga 80 liter dengan penghasilan bersih Rp 1,5 juta per bulan. 

Meski begitu, dia mengaku lebih suka berjualan pakaian anak-anak di kios Pasar Kliwon seperti dulu, dibanding berjualan bensin eceran seperti sekarang. “Lebih enak jualan pakaian, sehari bisa megang uang Rp 4-5 juta. Kalau tidak ada pembeli bisa ditinggal istirahat,” tambahnya.