Khafsoh memamerkan produk minuman di Kudus Expo, Alun-alun Simpang Tujuh Kudus. Foto: Ahmad Rosyidi |
Khafsoh (47), nama perempuan tersebut. Kepada Seputarkudus.com, dia mengaku baru menjual produk senilai Rp 300 ribu. Pada pameran tersebut ada delapan jenis minuman yang dijual. Produk tersebut antara lain kunir asem yang dijual seharga Rp 9 ribu, kunir sirih Rp 10 ribu, kunir mangga Rp 10 ribu.
"Selain itu ada kunir putih saya jual seharga Rp 13 ribu, kunir asem empu Rp 11 ribu, beras kencur Rp 10 ribu, temulawak Rp 10 ribu, dan jahe rempah Rp 10 ribu. Meski hujan, saya optimistis produk minuman saya akan tetap laku," kata anggota Kelompok Usaha Keluarga AMT Group.
Alasan dirinya mengikuti Kudus Expo, karena ingin mengenalkan produk miliknya kepada masyarakat. Selain itu dirinya ingin produk yang telah dihasilkan diminati pengunjung kemudian mereka membelinya.
“Saya juga berharap pada Hari Jadi Kudus yang ke-467 ini UMKM di Kudus lebih maju, lebih kreatif. Saya berharap pemerintah lebih memperhatikan dan membantu mengembangkan usaha kami,” ungkapnya.
Dia menuturkan, biasanya dirinya berjualan di depan Ruko Agus Salim menggunakan gerobak. Setiap Minggu dia juga menjajakan produk milinya saat Car Free Day.
Tak berapa lama, seorang pria berbaju putih masuk ke dalam stan milik Khafsoh. Dia adalah Bambang Tri Waluyo (56) dari Dinas Perindustrian, Koperasi dan UMKM Kudus. Dia masuk ke stan karena ingin memantau kondisi stan yang mengikuti expo.
Bambang dia akrab disapa, mengungkapkan expo kali ini hanya sebagian dari rangkaian kegiatan Hari Jadi Kudus ke-467. “Expo ini hanya bagian dari rangkaian kegiatan hari jadi (Kudus). Kami bekerja sama dengan EO (even organiser) dari Semarang. Anggaran expo kurang lebih sekitar Rp 140 juta,” ungkap Bambang.
Dia juga menjelaskan, Kudus Expo kali ini diikuti sekitar 40 pelaku UMKM. Sebelum mengisi stan, ada proses seleksi kelayakan produk. Pada proses seleksi awal ada 60 UMKM yang mendaftar.
“Sebelum acara ini dimulai kami melakukan sosialisasi. Kemudian yang mendaftar kami seleksi kelayakan produknya. Dari sekitar 60 UMKM, ada sekitar 40 UMKM yang lolos seleksi,” tambahnya.