SEPUTARKUDUS.COM, JEKULO – Bersama anaknya, seorang wanita berkrudung
terlihat berdiri bersama puluhan orang yang membawa tabung elpiji
berwarna hijau di halaman Kantor Kecamatan Jekulo, Kudus. Mereka antre berbaris untuk mendapatkan elpiji bersubsidi tiga kilogram pada oprasi pasar
yang digelar Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Disdagsar) Kabupaten
Kudus, Sabtu (10/9/2016).
Perempuan bernama Umi (30) itu tampak kerepotan. Sesekali anaknya menangis minta diteteh. Dia mengungkapkan, harus ikut mengantre karena gas elpiji di rumahnya sudah habis. Menurutnya, stok gas elpiji ukuran tiga kilogram yang biasa dijual di desanya juga sudah langka.
Warga Jekulo mengantre membeli elpiji. Foto: Imam Arwindra |
Perempuan bernama Umi (30) itu tampak kerepotan. Sesekali anaknya menangis minta diteteh. Dia mengungkapkan, harus ikut mengantre karena gas elpiji di rumahnya sudah habis. Menurutnya, stok gas elpiji ukuran tiga kilogram yang biasa dijual di desanya juga sudah langka.
“Pekan ini gas sulit sekali didapat. Sebenarnya harga elpiji mahal tidak apa-apa yang penting mudah,” tutur Umi kepada Seputarkudus.com saat ditemui ketika ikut mengantre.
Umi mempunyai warung makan. Setiap
sepekan dia membutuhkan tiga tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram. Menurutnya
selain untuk kebutuhan rumah, juga dipergunakan untuk keperluan berjualan di
warung.
“Saya punya warung makan kecil. Itu ya sumber pendapatan keluarga. Kalau gas elpiji langka atau malah tidak ada, wah tidak bisa jualan,” tutur warga Desa Pladen, Kecamatan Jekulo, Kudus.
“Saya punya warung makan kecil. Itu ya sumber pendapatan keluarga. Kalau gas elpiji langka atau malah tidak ada, wah tidak bisa jualan,” tutur warga Desa Pladen, Kecamatan Jekulo, Kudus.
Menurutnya, pada hari-hari biasa dia mendapatkan gas elpiji
tiga kilogram dari penjual eceran yang ada di desanya. Harga yang diberikan pun
sekitar Rp 20 ribu per tabung. Umi memberitahukan, di Desa Pladen tidak
ada agen elpiji. Di desanya hanya ada pengecer di warung-warung kecil. “Makanya
itu, misal harganya mahal tidak masalah yang penting mudah,” terangnya.
Operasi pasar menanggulangi kelangkaan elpiji di Kecamatan Jekulo. Foto: Imam Arwindra |
Dalam pelaksanaan Oprasi Pasar, Kepala Seksi Perdagangan Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Disdagsar) Kabupaten Kudus Teddy Hermawan (52) menuturkan, menjelang Kurban, elpiji ukuran tiga kilogram terjadi kelangkaan. Menurutnya, hal tersebut dipengaruhi kebutuhan masyarakat yang meningkat tidak berimbang dengan stok barang yang ada.
“Kebutuhan masyarakat meningkat biasanya saat menjelang puasa, hari Raya Idul Fitri dan Lebaran Haji (Hari Raya Idul Adha),” terangnya.
Maka dari itu, katanya, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Pemerintah
Kabupaten Kudus menyelenggarakan oprasi pasar yang dilakukan di seluruh
kecamatan di Kabupaten Kudus.
Dia mengatakan, oprasi pasar yang dilakukan di Jekulo menyediakan 560 tabung gas elpiji bersubsisi ukuran tiga kilogram. Gas elpiji ukuran tiga kilogram tersebut dijual dengan harga Rp 15.500 setiap tabungnya. “Besok (11/9/2016) kita berlanjut di Mejobo,” tuturnya.
Dia mengatakan, oprasi pasar yang dilakukan di Jekulo menyediakan 560 tabung gas elpiji bersubsisi ukuran tiga kilogram. Gas elpiji ukuran tiga kilogram tersebut dijual dengan harga Rp 15.500 setiap tabungnya. “Besok (11/9/2016) kita berlanjut di Mejobo,” tuturnya.
Teddy berpesan, untuk masyarakat yang merasa mampu agar
membeli gas elpiji ukuran lima setengah kilogram. Menurutnya, agar gas elpiji bersubsidi
ukuran tiga kilogram benar-benar dipergunakan untuk masyarakat yang tidak
mampu. “Harga gas elpiji lima setengah kilogram sekitar Rp 63 ribu,” tambahnya.