Latest News

Meski Tak Enak Badan, Dekan FE UMK Tetap ke Kampus Demi Berfoto Bersama Mahasiswa Baru

SEPUTARKUDUS.COM, GONDANGMANIS - Suasana ramai terlihat di stan Kelompok Kajian Kewirausahaan (KKK) Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus (UMK). Sejumlah mahasiswa baru berpakaian putih hitam terlihat berjalan melewati stan. Seraya tergesa-gesa, tampak seorang pria berkumis menghampiri mahasiswa yang berada di stan KKK. Dia tak lain Mochamad Edris (54), Dekan Fakultas Ekonomi UMK.
dekan fakultas ekonomi umk
Dekan Fakultas Ekonomi UMK Mochamad Edris (tengah) berfoto bersama mahasiswa baru. Foto: Ahmad Rosyidi



Edris begitu dia akrab disapa, kemudian berfoto bersama mahasiswa baru. Usai berfoto, dia berbagi cerita kepada Seputarkudus.com, terkait Masa Pengenalan Mahasiswa Baru (Sapamaba) yang tengah digelar. Dirinya datang ke kampus, memang khusus memenuhi undangan KKK untuk ikut foto bersama mahasiswa baru di stan. 

“Sebenarnya saya sedang tidak enak badan, tapi karena diundang mahasiswa saya usahakan hadir untuk mengapresiasi mereka. Saya berusaha terus mengapresiasi mahasiwa yang berorganisasi agar terus produktif,” tutur Edris.

Menurutnya, organisasi sangat penting bagi mahasiswa. Dia menganjurkan mahasiswa baru untuk berorganisasi, baik ekstra maupun intra kampus. Dia menilai, organisasi bisa menunjang perkembangan mahasiswa. Edris juga menjelaskan kelompok kajian di Fakultas Ekonomi tidak hanya KKK saja, tapi ada Kelompok Kajian Ekonomi Syariah (KKES), Kelompok Kajian Perpajakan yang diberi nama Taxcenter, dan Kelompok Kajian Pasar Modal.

Baca juga: Sanphet Khetnakhon, Mahasiswa Baru UMK Asal Thailand yang Ingin Belajar Islam di Kota Santri

“Mahasiswa belajar dan kuliah saja itu cukup. Mahasiswa kuliah dan berorganisasi itu keharusan. Karena organisasi akan mendukung setelah meraih gelar sarjana di kampus nanti. Kecerdasan intelektual atau ilmu dari kuliah paling 20 persen, yang 80 persen itu dari kecerdasan sepiritual dan emosional yang bisa kita dapat dari organisasi,” tegasnya.




Dekan yang dikenal dekat dengan mahasiswa itu berencana akan mewajibkan mahasiswa semester empat untuk membuat proposal kewirausahaan, sifatnya kelompok. Satu kelompok terdiri dari tiga hingga lima orang. 10 proposal terbaik akan mendapatkan pembinaan dan pinjaman modal untuk merealisasikan proposal kewirausahaan tersebut, dengan modal masing-masing Rp 7,5 juta.

Untuk melaksanakan progam ini, dia berencana menggandeng KKK untuk bekerjasama dengan Fakultas. “Dukungan ini sebagai upaya menjaga budaya Kudus, Gusjigang, yakni prilaku bagus, pinter ngaji dan pinter dagang,” tambahnya.

Di sela-sela kesibukannya mempromosikan KKK, Khusnul Farida (20), Wakil Ketua KKK, mengatakan menyiapkan stan dan foto booth selama sepekan. Semua itu dilakukan untuk menyambut dan memperkenalkan organisasinya kepada mahasiswa baru. 

“Kita sengaja menyiapkan stan dan foto booth, lalu mengundang beberapa dosen termasuk  Pak Dekan juga, agar mahasiswa baru tertarik datang dan foto bareng dosen-dosen. Harapannya sih mereka kemudian gabung KKK, karena kami didukung dosen-dosen,” ungkap mahasiswa dari Rembang itu.

Farida, sapaan akrabnya, mengungkapkan, mahasiswa baru Fakultas Ekonomi tahun ajaran 2016 ini sebanyak 804, Progdi Manajemen 497, dan Progdi akuntansi 306. Sedangskan total mahasiswa baru UMK sebanyak 2055 orang. 

“Dari sekian banyak mahasiswa baru di Fakultas Ekonomi, saya berharap akan lebih banyak yang ikut organisasi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Di sini (KKK) kami berusaha mengajak dan mendorong mahasiswa untuk belajar berwirausaha, agar setelah lulus nanti bisa membuka lapangan kerja. saat ini yang aktif di KKK paling sekitar 20 orang, anggota pasif dan alumni ya lumayan banyak,” tambahnya.