Latest News

Teampala Everest (2 Habis), 27 Tahun Mendaki Gunung

SEPUTARKUDUS.COM, KALIPUTU – Di sisi barat Jalan Sostrokartono Desa Kaliputu, Kecamatan Kota, Kudus, ada sebuah bangunan rumahnya bewarna kuning. Rumah itu juga dijadikan toko di bagian depan. Toko tersebut tertulis Rinjani Adventure Shop, menjual berbagai perlengkapan untuk pecinta alam. Rumah tersebut juga sebagai tempat berkumpulnya komunitas pecinta alam Teampala Everest Kudus.
Komunitas Teampala Kudus
Teampala Kudus. Foto: Teampala

Menurut Ony, (31) Ketua Teampala Everest Kudus,  komunitas pecinta alam yang dibentuk 9 Oktober 1989 didirikan oleh Ageng Prabowo bersama temannya. Komunitas tersebut dibentuk dan dikelola secara mandiri. “Kami tidak berada dinaungan lembaga manapun. Berdiri tahun 1989, umurnya berarti sudah 27 tahun,” ungkapnya kepada Seputarkudus.com saat dikediamannya Desa Bae, Kecamatan Bae, Kudus belum lama ini.

Pria kelahiran Magelang 1985 itu menuturkan, anggota Teampala Everest bukan hanya kalangan mahasiswa, melainkan juga banyak dari kalangan pekerja. Komunitas yang dipimpinnya bergerak pada sektor sosial dan lingkungan. “Setiap tahunnya pasti kami melakukan pendakian. Selain itu juga, kami menjadi relawan saat terjadi bencana,” tuturnya.

Baca Juga: Teampala Everest (1), Mendaki Gunung Jangan Hanya Selfie

Kepada Seputarkudus.com dia menceritakan, Teampala Everest pernah mendapat tiga kali penghargaan penghormatan dari Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kudus. Menurutnya, organisasinya juga mendapatkan pengakuan dari Kesbangpol Kabupaten Kudus. “Kami pernah juga diamanati sebagai garda 45,” tuturnya.
Ketua Teampala Kudus Ony
Ketua Teampala Kudus Ony. Foto: Imam Arwindra
Dia menjelaskan, pengelolaan organisasi menurutnya sudah diatur dalam Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (AD/Art). Ony menuturkan, untuk menjadi anggota harus melewati beberapa tahapan, yakni teori, pra-diksar dan diksar. Ketika ada anggota yang belum tuntas maka dia hanya bisa disebut anggota simpatisan saja, tidak bisa menjadi pengurus. 

“Syarat menjadi anggota Teampala Everest yakni warga Negara Indonesia, taat terhadap Pancasila dan Undangan-Undang Dasar 1945, selebihnya punya kemauan,” terangnya.

Ony yang terpilih menjadi ketua melalui musyawarah besar (Mubes) menuturkan, dalam pembiyaan organisasi selain iuran anggota juga mempunyai pendapatan secara mandiri, yakni menyewakan perlengkapan gunung. “Kami juga menyewakan perlengkapan naik gunung seperti tenda, matras, sleeping bag, dan yang lainnya. Tempat penyewaanya di bascamp (Toko Rinjani),” tuturnya.

Beberapa anggota Teampala Everest juga ada yang bergabung di Search And Rescue (SAR) Kabupaten Kudus. Menurutnya, di organisasi yang dipimpinnya tidak hanya sekedar kumpulan orang yang hobi naik gunung saja, melainkan juga tempat belajar berkepribadian baik. 

“Saya pindah ke Kudus tahun 2007, karena hobi naik gunung akhirnya saya gabung Teampala Everest. Dan saya menemukan keluarga baru di sini,” tambah dia yang sudah mempunyai tiga anak.