SEPUTARKUDUS.COM, KALIPUTU – Tiga orang berdiri memegang bendera merah bertuliskan "Teampala Everest". Dengan memakai jaket tebal, kabut putih
tampak bermunculan di sekitar mereka. Berdiri juga sebuah papan kayu yang bertuliskan "Puncak Trianggulasi". Gambar tersebut merupakan dokumentasi saat anggota Teampala Everest melakukan pendakian di Puncak Kenteng Songo Gunung Merbabu.
Foto dokumentasi Teampla Everest Kudus saat mendaki di Gunung Merbabu. Foto: Teampala Everest |
Menurut Ony (31) Ketua Teampala Everest Kudus, foto tersebut
diambil pada
tanggal 13-14 Agustus 2016. Dia menuturkan, saat mendaki dirinya bersama rekan-rekannya membersihkan
gunung dan berbagi ceruta dengan komunitas lain. Bagi dirinya, mendaki gunung juga menjadi cara mensyukuri nikmat Tuhan. "Jadi tak hanya selfi saja,” ungkapnya saat
ditemui di kediamannya Desa Bae, Kecamatan Bae, Kudus, Selasa (23/8/2016).
Pria kelahiran Magelang tersebut menuturkan, mendaki gunung
juga menjadi cara untuk membentuk karakter agar lebih mandiri dan dewasa. Menurutnya,
saat mendaki gunung tidak boleh egois, semua harus kompak dan bersama-sama. “Misal
saat pendakian ada yang lelah, semua harus berhenti,” ungkap dia yang
sudah mempunyai tiga anak tersebut.
Di Teampala Everest, kata Ony, setiap tahun dilaksanakan pendakian beberapa
gunung di Indonesia. Menurutnya, pada tanggal 13-14 Agustus 2016 lalu pendakian
dilakukan di Gunung Merbabu, Magelang. “Setiap tahun kami naik gunung. Itu agenda organisasi,” terangnya.
Ony menjelaskan, organisasi yang didirikan 9 Oktober 1989, selain
mendaki gunung juga menjadi relawan saat terjadi bencana alam. Dia mencontohkan, saat terjadi longsor di Rahtawu dan Kambangan, Gebog, komunitasnya
juga menjadi relawan bencana di sana. “Itu tugas kemanusiaan yang harus kami lakukan,” tuturnya.
Anggota Teampala Everest meurut Ony, sebagian ada yang sudah bekerja dan
sebagian ada yang masih masih sekolah. Menurutnya, organisasi pecinta alam ini didirikan Ageng Prabowo. Bascamp Teampala Everest berada di rumahnya, di Desa Kaliputu,
Kecamatan Kota, yang juga dijadikan toko perlengkapan pecinta alam bernama Toko Rinjani. “Saya pertama kali ikut TE (Teampala
Everest) karena hobi. Saat bergabung, saya menemukan keluarga baru
TE,” ungkapnya.
Ony yang mengaku bekerja di perusahaan rokok di Kudus menuturkan, saat peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-71, dia
bersama komunitas pecinta alam lainnya melakukan pengibaran 1.000 bendera di
Teluk Awur Jepara. “Yang mengadakan Arca Pala (Komunitas Pecinta Alam
Jepara),” tambahnya.