Latest News

Santri Qudsiyyah Ini Selalu Terjatuh Saat Berhadapan dengan Penjaga Gawang

SEPUTARKUDUS.COM, DAMARAN – Tiupan pluit terdengar keras di depan panggung utama Expo Satu Abad Qudsiyyah Jalan KHR Asnawi, Desa Damaran, Kecamatan Kota, Kudus. Suara pluit tersebut menandakan permainan futsal antarsiswa Madrasah Qudsiyyah dimulai. Di lapangan seluas 6x4 meter, mereka berebut bola untuk dimasukkan kegawang lawan. Kesulitan para pemain terlihat saat mereka menggiring dan mengoper bola. Mereka harus memakai sarung secara berkelompok. “Duh, sulitnya. Tidak gol-gol,” ungkap Ahmad satu diantara peserta yang sedang bertanding.
 
dolanan santri satu abad qudsiyyah
Santri Qudsiyyah sedang bermain bola dalam kegiatan Dolanan Santri di puncak Satu Abad Qudsiyyah, Jumat (5/8/2016). Foto: Imam Arwindra.

Terlihat, setiap tiga pemain mengekenakan satu sarung dan seorang penjaga gawang diikat tangannya kebelakang. Menurut Ahmad, satu di antara santri yang okut bermain, ini permainan bola tersulit yang pernah diikutinya. “Tadi mau ngegolin, eh malah terjatuh. Yang bikin susah karena pakai sarung. Tiga orang lagi,” tutur dia penuh kesal selepas pertandingan futsal dalam kegiatan Dolanan Santri, Jumat (5/8/2016).

Meski begitu dia mengaku mengaku senang bisa ikut bermain futsal dengan cara yang unik. “Walau saya tidak bisa membuat gol dan ikut terjatuh, saya senang,” tambah dia yang masih kelas 10 MA Qudsiyyah.

Alvin Zulfiansah panitia pelaksana Dolanan Santri mengungkapkan, sepak bola termasuk satu di antara permainan yang sering dimainkan santri. Kali ini pihaknya menambahkan aksesoris sarung supaya terlihat unik dan menarik. “Setiap tim ada 10 orang. Setiap tiga pemain memakai sarung satu. Untuk kipernya tangannya harus diikat ke belakang,” terangnya yang masih duduk dikelas 12 MA Qudsiyyah.
dolanan santri satu abad qudsiyyah

Menurutnya, dengan dipakaikannya sarung para pemain akan kesulitan dalam membuat gol. Mereka harus bekerja sama dan kompak jika ingin memenangkan pertandingan. “Kalau ingin gol tidak boleh egois, harus bekerjasama,” tutur dia.

Dalam laga tersebut, terdapat delapan tim yang bertanding. Menurut Alvin, mereka berasal dari murid Mts dan MA Qudsiyyah. Pertandingan tersebut akan dibagi menjadi empat laga pertandingan. “Pemenangnya nanti diambil satu, dua dan tiga,” terangnya.
dolanan santri satu abad qudsiyyah

Dia memberitahukan, kegiatan Dolanan Santri sudah dimulai sejak pukul 08.00 WIB. Ada beberapa permainan selain sepak bola, diantaranya, lomba egrang, batiak, balap cendok klereng dan pecah balon. “Ini juga ada panjat pucang. Itu sedang mau didirikan,” ungkap dia sambil menunjuk pohon pucang yang sedang berupaya didirikan.