Latest News

Mereka Tak Butuh Pengaman di Ketinggian 15 Meter dan Biasa Tersengat Listrik

SEPUTARKUDUS.COM, DERSALAM Seorang lelaki menarik lembaran baner menggunakan tambang. Dia dibantu empat orang lainnya memasang baner di papan iklan jembatan penyebrangan di Jalan Jendral Sudirman, Kudus. Ketika baner sudah berada di posisi yang diinginkan, dia memanjat rangkaian tempat papan iklan setinggi 15 meter. Tanpa pengaman, lelai bernama Karjan itu, membawa bendrat untuk mengaitkan ujung sisi atas baner ke rangkaian papan iklan setinggi 15 meter.
pemasangan baner
Pemasangan baner di Jalan Jendral Sudirman, Kudus. Foto-foto: Imam Arwindra
Usai memasang baner, Karjan sudi berbagi kisah kepada Seputarkudus.com, tentang pekerjaan yang penuh bahaya tersebut. Dia mengatakan sudah menjalani pekerjaan itu lebih dari lima tahun. Menurutnya, dulu dia merasa gemetar saat pertama kali memasang baner di ketinggian. 

“Pertama kali memasang baner kaki saya gemetar karena tinggi sekali. Karena sering memasang akhirnya sekarang sudah terbiasa,” tutur Karjan usai memasang baner iklan di depan SD 1 dan 2 Dersalam, Kecamatan Bae, beberapa waktu lalu.
tukang memasang baner
Dia menceritakan, meski sudah lima tahun lebih bekerja, dia tak pernah bercerita kepada istrinya tentang pekerjaan yang dia lakoni. Dia khawatir ketika bercerita, istrinya akan merasa was-was dan khawatir. “Pekerjaan ini penuh dengan risiko. Kalau ditanya istri kerja dimana pasti jawabnya selain memasang baner. Yang penting setiap satu pekan sekali bisa setor dengan istri,” warga Karanganyar, Demak.

Menurutnya, selama menjalankan pekerjaan sudah ada tiga temannya yang jatuh meninggal. Dia menjelaskan, rekannya jatuh bukan karena salah memanjat, melainkan kaget saat tersengat arus listrik dari kabel lampu sehingga membuatnya jatuh. Dia mengaku pernah juga pernah tersengat listrik, namun tidak sampai terjatuh. 

“Kalau tersengat listrik sudah biasa, tapi arusnya tak besar. Yang gawat itu listrik tegangan besar karena bisa membuat tidak sadar dan akhirnya jatuh,” ungkapnya.
pemasang baner
Dia mengatakan, baner yang baru saja dia pasang bersama beberapa rekannya berukuran 15x5 meter. Dia berkerja secara tim yang terdiri dari lima orang. Menurutnya, dari menjalani pekerjaan tersebut dia mendapatkan upah Rp 80 ribu tiap hari dan makan siang.

Agus yang juga ikut memasang baner bersama Karjan, menjelaskan, bersama empat temannya dia bekerja di CV Glagah Wangi, sebuah perusahaan jasa periklanan. “Papan iklan yang kami pasang bukan hanya di Dersalam, ada juga di Simpang Tujuh Kudus, Ngembal, Krawang dan masih banyak yang lain,” terangnya.