SEPUTARKUDUS.COM, SIMPANG TUJUH – Di pojok timur laut Alun-alun Simpang Tujuh Kudus,
bangunan berdiri dua lantai terhubung dengan jembatan penyebrangan. Di lantai
satu, balon-balon lampu terlihat menyala di setiap ruko yang sudah disekat
dengan tembok. Pada pintu masuk, terdapat batu prasasti yang
diletakkan di langit-langit tertulis Taman Bojana diresmikan tahun 1997 oleh
Bupati Soedarsono. Bangunan yang kini menjadi pusat kuliner khas Kudus, dulu pernah menjadi cikal bakal berdirinya universitas terbesar di Kudus saat ini, yakni, Universitas Muria Kudus (UMK).
Menurut Rif’ati pedagang yang sudah 48 tahun berjualan lontong tahu telur di
Taman Bojana,
sebelum menjadi pusat kuliner pernah menjadi tempat perguruan tinggi, yang sekarang menjadi UMK. Perguruan tinggi itu bernama Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muria Kudus. “Sebelum menjadi Taman Bojana
bangunan ini dulunya sempat menjadi tempat kuliah, yakni STIE yang sekarang
menjadi UMK,” tuturnya kepada Seputarkudus.com belum lama ini.
Taman Bojana. Foto: Imam Arwindra |
Dia menggambarkan, saat masih di Taman Bojana kelasnya masih sedikit. Luas kelasnya kira-kira yang seperti yang digunakan untuk ruko sekarang. “Di samping STIE juga ada
bioskop namanya Bioskop Karya,” jelasnya.
Menurutnya, sebelum menjadi STIE, pertama kali sekitar tahun
1958 bangunan tersebut bernama Gedung Rakyat. Dia menjelaskan, saat itu Gedung
Rakyat digunakan masyarakat Kudus untuk tempat pertemuan. Selanjutnya, Gedung
Rakyat berubah nama menjadi Gedung Nasional sekitar tahun 1960.
“Fungsinya tetap sama sebagai tempat berkumpul masyarakat Kudus. Saat itu jika orang ingin ke kantor bupati lewat Jalan Ahmad Yani bisa langsung lurus. Karena Alun-alun Kudus masih terbelah oleh Jalan Ahmad Yani,” terangnya.
“Fungsinya tetap sama sebagai tempat berkumpul masyarakat Kudus. Saat itu jika orang ingin ke kantor bupati lewat Jalan Ahmad Yani bisa langsung lurus. Karena Alun-alun Kudus masih terbelah oleh Jalan Ahmad Yani,” terangnya.
Selanjutnya, tidak sampai lama bangunan tersebut dikontrak
oleh swasta digunakan untuk STIE Muria Kudus dan Bioskop Karya. “Jadi sebelahan, antara STIE
dan Bioskop Karya,” ungkapnya.
Rif’ati menjelaskan, setelah STIE Muria Kudus pindah ke daerah Gondang
Manis, Bae, bangunan yang kelak menjadi Taman
Bojana difungsikan sepenuhnya untuk Bioskop Karya. “Lalu bioskop tersebut
berganti nama Bioskop Ramayana,” tambahnya.
Menurutnya, sebelum menjadi Taman Bojana masih digunakan
untuk pusat pertunjukan ketoprak. “Setelah bioskop Ramayana tidak beroprasi
gedung tersebut digunakan untuk tempat pertunjukan ketoprak,” tuturnya.
Lalu, pada tahun 1997, katanya, tempat tersebut menjadi Taman Bojana. Menurut cerita yang dia ketahui,
pedagang di Taman Bojana dulu berjualan di Tosera Simpang Tujuh Kudus yang
sekarang menjadi Ramayana Mal Kudus. “Bangunan Taman Bojana tepatnya diresmikan oleh
Bupati Soedarsono pada hari Sabtu pahing, 4 Oktober 1997,” terangnya.