SEPUTARKUDUS.COM, UMK – Rutenya memperlihatkan arah jalan menuju Musium Kretek
Kudus. Di layar ponsel terlulis rute dari Universitas Muria Kudus (UMK)
menuju Musium Kretek dapat ditempuh selama
19 menit dengan jarak 7,6 kilometer. Aplikasi pariwisata yang terkoneksi dengan
Google Map tersebut juga memberikan pilihan jalan alternatif. Aplikasi tersebut dibuat mahasiswa UMK yang akan dilombakan di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas)
ke-29 Tahun 2016 di Institut Pertanian Bogor (IPB).
Aplikasi Android bernama My Tour Guide diciptakan tiga mahasiswa
Teknik UMK. Mereka yakni Ardi Irfanto, Desty Amalia Puspa Sari dan Anis Fajar Prakoso.
Menurut Ardi,
aplikasi yang dibuatnya mempermudah wisatawan untuk berkunjung ke tempat-tempat wisata di Kudus.
“Aplikasi ini terkoneksi langsung dengan Google Map. Jadi lewat ponsel langsung bisa mengetahui arah dan letak tempat pariwisata yang ingin dituju,” tuturnya saat ditemui di Kampus UMK, Jumat (5/8/2016).
Temuan Aplikasi Mahasiswa UMK. Foto: Imam Arwindra |
“Aplikasi ini terkoneksi langsung dengan Google Map. Jadi lewat ponsel langsung bisa mengetahui arah dan letak tempat pariwisata yang ingin dituju,” tuturnya saat ditemui di Kampus UMK, Jumat (5/8/2016).
Dia menjelaskan, aplikasi berbasis Java Eclipse selain
menyuguhkan fitur tempat wisata juga mengabarkan kondisi cuaca, tempat-tempat
kuliner, pasar dan kegiatan-kegiatan yang ada di Kudus. “Aplikasi ini fokus di Kabupaten
Kudus saja. Selain itu juga ada informasi tempat UMKM (usaha mikro kecil dan menengah), namun sedang masa pengembangan,”jelasnya.
Menurutnya, My Tour Guide yang hanya berkapasitas 2
MB ini sudah dapat diunduh gratis di Play Store. Dia menuturkan, My Tour Guide dibuatnya
mulai akhir Februari 2016 hingga Juni 2016. “Setiap malam bersama teman-teman
saya begadang untuk menyelesaikannya. Aplikasi ini sudah dapat dijalankan di Android dengan RAM 1 GB,” ungkapnya.
Dalam menyelesaikan My Tour Guide, katanya, semua biaya ditanggung oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Dia menceritakan, bersama dua temannya dia mengikuti Progam Kreativitas Mahasiswa (PKM) Karsa Cipta yang diadakan oleh Dikti. Setelah proposal diajukan, ternyata bisa lolos. “Ini tanggal 8-11 Agustus 2016 kami mengikuti Pimnas di IPB. Kami peserta satu-satunya dari kampus di Karisidenan Pati,” tuturnya.
Dalam menyelesaikan My Tour Guide, katanya, semua biaya ditanggung oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Dia menceritakan, bersama dua temannya dia mengikuti Progam Kreativitas Mahasiswa (PKM) Karsa Cipta yang diadakan oleh Dikti. Setelah proposal diajukan, ternyata bisa lolos. “Ini tanggal 8-11 Agustus 2016 kami mengikuti Pimnas di IPB. Kami peserta satu-satunya dari kampus di Karisidenan Pati,” tuturnya.
Menurutnya, ide pembuatan aplikasi pariwisata berasal dari
temannya yang bekerja di biro perjalanan. Setelah berdiskusi, akhirnya jadilah
aplikasi pariwisata dengan nama My Tour Guide. “Pada fitur wisata terdapat dua pilihan. Yakni wisata alam dan religi,”
tambahnya.