Latest News

Perempatan (2) Sucen Terletak Tak Jauh dari Sumur untuk Mensucikan Tamu Sunan Kudus

SEPUTARKUDUS.COM, LANGGAR DALEM – Kelap-kelip lampu kuning terlihat di empat arah perempatan yang mempertemukan Jalan Menara, Jalan KH Turaichan Adjhuri, Jalan KH Ahmad Dahlan, dan Jalan KH Arwani. Lampu lalu lintas itu berjarak 450 meter dari Menara Kudus. Masyarakat menyebutnya Perempatan Sucen itu, juga menjadi batas pertemuan antara Desa Langgar Dalem, Kelurahan Kerjasan dan Kelurahan Kajeksan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.
Perempatan Sucen Kudus
Suasana perempatan Sucen. Foto: Imam Arwindra



Menurut perangkat Desa Langgar Dalem Farid Setiawan (40), kata sucen yang populer untuk penamaan perempatan utara Menara Kudus, tidak berasal nama desa atau kelurahan di Kabupaten Kudus. Karena memang tidak ada desa atau kelurahan dengan nama sucen atau pasucen di Kudus. 

Dia menjelaskan, kata sucen atau pasucen berasal dari kata pasucian. Menurut cerita yang dia ketahui, dulu ketika ada orang dari luar Kudus ingin berkunjung ke kediaman Sunan Kudus harus disucikan dengan disiram air. 

“Ada sumur yang digunakan untuk menyiram para pengunjung yang ingin sowan ke dalem (rumah) Sunan Kudus. Letaknya di Desa Krandon,” tutur Farid saat ditemui Seputarkudus.com di Balai Desa Langgar Dalem, Kecamatan Kota, Kudus, belum lama ini.

Farid menyebutkan, sumur itu berada di utara Perempatan Sucen tak jauh dari tempat pembuangan sampah (TPS). Nama sumur tersebut yakni Sumur Tulak. “Air sumur tersebut sering digunakan masyarakat untuk tolak balak,” tambahnya.
Perempatan Sucen Kudus
Lokasi Sumur Tulak yang tidak jauh dari Perempatan Sucen.


Menurutnya, kata pasucian oleh masyarakat berubah menjadi pasucen yang akhirnya diringkas menjadi sucen. “Kata sucen akhirnya digunakan di kawasan tersebut, termasuk penamaan perempatan,” jelasnya.

Farid mengungkapkan, dia tidak terlalu mengetahui sekarang sumur talak masih ada atau tidak. Menurutnya, lokasi sumur tersebut sudah dibangun rumah joglo. “Waktu saya masih kecil sempat melihat sumur tersebut. Jadi sumurnya seperti belik (sumber air) yang cukup lebar,” tutur dia sambil menggambarkan bentuk sumur tersebut dengan tangannya.
Perempatan Sucen Kudus
Farid Setiawan
Berdasarkan pantauan, sumur tersebut berada di sebelah barat Jalan KH Moh Arwani Desa Krandon, Kecamatan Kota. Sumur tersebut berada di dalam sebuah rumah joglo dengan atap berwarna hijau. Terdapat ukiran-ukuran kayu jati di pintu dan jendelanya dengan tembok yang masih terlihat bata merah. Terdapat dua ruangan, yakni sebelah selatan untuk ruang solat dan sisi utara tempat dimana sumur tulak berada.