SEPUTARKUDUS.COM, LANGGAR DALEM – Kelap-kelip lampu kuning
terlihat di empat arah perempatan yang mempertemukan Jalan Menara, Jalan KH
Turaichan Adjhuri, Jalan KH Ahmad Dahlan, dan Jalan KH Arwani. Lampu lalu lintas itu berjarak 450 meter dari
Menara Kudus. Masyarakat menyebutnya Perempatan Sucen itu, juga menjadi batas pertemuan
antara Desa Langgar Dalem, Kelurahan Kerjasan dan Kelurahan Kajeksan, Kecamatan
Kota, Kabupaten Kudus.
Suasana perempatan Sucen. Foto: Imam Arwindra |
Menurut perangkat Desa Langgar Dalem Farid Setiawan (40), kata sucen yang populer untuk penamaan perempatan utara Menara Kudus, tidak berasal nama desa atau kelurahan di Kabupaten Kudus. Karena memang tidak ada desa atau kelurahan dengan nama sucen atau pasucen di Kudus.
Dia menjelaskan, kata sucen atau pasucen berasal dari kata pasucian. Menurut cerita yang dia ketahui, dulu ketika ada orang dari luar Kudus ingin berkunjung ke kediaman Sunan Kudus harus disucikan dengan disiram air.
“Ada sumur yang digunakan untuk menyiram para pengunjung yang ingin sowan ke dalem (rumah) Sunan Kudus. Letaknya di Desa Krandon,” tutur Farid saat ditemui Seputarkudus.com di Balai Desa Langgar Dalem, Kecamatan Kota, Kudus, belum lama ini.
Farid menyebutkan, sumur itu berada di utara Perempatan Sucen
tak jauh dari tempat pembuangan sampah (TPS). Nama sumur tersebut yakni Sumur Tulak. “Air sumur tersebut sering
digunakan masyarakat untuk tolak balak,” tambahnya.
Lokasi Sumur Tulak yang tidak jauh dari Perempatan Sucen. |
Menurutnya, kata pasucian oleh masyarakat berubah
menjadi pasucen yang akhirnya diringkas menjadi sucen. “Kata sucen akhirnya
digunakan di kawasan tersebut, termasuk penamaan perempatan,” jelasnya.
Farid mengungkapkan, dia tidak terlalu mengetahui sekarang sumur
talak masih ada atau tidak. Menurutnya, lokasi sumur tersebut sudah dibangun
rumah joglo. “Waktu saya masih kecil sempat melihat sumur tersebut. Jadi sumurnya
seperti belik (sumber air) yang cukup lebar,” tutur dia sambil menggambarkan
bentuk sumur tersebut dengan tangannya.
Farid Setiawan |
Berdasarkan pantauan, sumur tersebut berada di sebelah barat Jalan KH Moh Arwani Desa
Krandon, Kecamatan Kota. Sumur tersebut berada di dalam sebuah rumah joglo
dengan atap berwarna hijau. Terdapat ukiran-ukuran kayu jati di pintu dan jendelanya
dengan tembok yang masih terlihat bata merah. Terdapat dua ruangan, yakni
sebelah selatan untuk ruang solat dan sisi utara tempat dimana sumur tulak
berada.