SEPUTARKUDUS.COM, ALUN-ALUN – Bersama dengan Kepala Dinas Cipta Karya
dan Tata Ruang (Ciptakaru) Sumiyatun, seorang pria bertopi hitam berdiri di depan Bupati Kudus
Musthofa sambil memegang penghargaan berbentuk akar emas. Muhammad Sokhib Garno Sunarno, nama pria tersebut, peraih penghargaan Kalpataru 2016 dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Dia merasa seperti mimpi saat menerima Kalpataru pada Hari Lingkungan Hidup 22 Juli 2016, di Siak, Riau.
Muhammad Sokhib Garno Sunarno menunjukkan penghargaan Kalpataru. Foto-foto: Imam Arwindra |
“Lapor anugerah Kalpataru kategori pembinaan lingkungan dari
bapak Presiden Republik Indonesia siap kami titipkan kepada bapak Bupati Kudus,”
kata Sokhib sambil menyerahkan penghargaan tersebut kepada Musthofa yang
langsung disambut riuh tepuk tangan ribuan masyarakat yang hadir di Alun-alun Simapang Tujuh Kudus, Senin (25/7/2016).
Sokhib mengaku seperti mimpi saat menerima Kalpataru dari presiden, karena tak pernah membayangkan mendapat penghargaan setinggi itu. Menurut warga Colo, Kecamatan Dawe, dirinya hanya ingin mengabdi merawat lingkungan
di wilayah Pegunungan Muria tempat dia hidup.
“Saya tidak menyangka mendapatkan penghargaan. Dari awal saya hanya ingin mengabdi dengan ikhlas dan tulus merawat dan menjaga hutan Muria,” ungkapnya kepada Seputarkudus.com usai acara penyerahan penghargaan kepada bupati.
“Saya tidak menyangka mendapatkan penghargaan. Dari awal saya hanya ingin mengabdi dengan ikhlas dan tulus merawat dan menjaga hutan Muria,” ungkapnya kepada Seputarkudus.com usai acara penyerahan penghargaan kepada bupati.
Sokhib bersama anggota PMPH Pegunungan Muria |
Sokhib yang juga menjadi Ketua Paguyuban Masyarakaat Pelindung Hutan
(PMPH) Pegunungan Muria mengungkapkan, sudah dari dulu leluhurnya mengajarkan untuk merawat lingkungan di Pegunungan Muria. Dia hanya
meneruskan perjuangan para pendahulunya. “Saya mulai terjun tahun 1998 hingga
sekarang,” ungkapnya.
Dia menceritakan, dalam menjaga lingkungan di kawasan Pegunungan Muria dirinya dibantu 45 orang yang
tergabung dalam PMPH Pegunungan Muria. Menurutnya,
setiap bulan bersama tim, dia berkeliling kawasan Pegunungan Muria yang meliputi
tiga kabupaten, Kudus, Pati dan Jepara. “Kami berpesan kepada masyarakat
untuk selalu menjaga lingkungan dimanapun mereka berada. Ini untuk kehidupan anak
cucu kita kelak,” tuturnya.
Bupati Kudus Musthofa yang hadir dalam acara penyerahan Adipura Kirana dan Kalpataru mengucapkan terima kasih kepada semua pihak. Dia mengatakan, berkat kerja keras itu Kudus bisa meraih Adipura Kirana. Penghargaan itu diberikan karena dasar penilaian yang dititikberatkan pengembangan ekonomi, investasi dan wisata yang berbasis pengelolaan lingkungan hidup.
Shokib menyerahkan penghargaan Kalpataru kepada Bupati Kudus Musthofa. |
Bupati Kudus Musthofa yang hadir dalam acara penyerahan Adipura Kirana dan Kalpataru mengucapkan terima kasih kepada semua pihak. Dia mengatakan, berkat kerja keras itu Kudus bisa meraih Adipura Kirana. Penghargaan itu diberikan karena dasar penilaian yang dititikberatkan pengembangan ekonomi, investasi dan wisata yang berbasis pengelolaan lingkungan hidup.
"Terima kasih terhadap pemerhati lingkungan, baik dari stake holder, para pimpinan perusahaan yang telah berpartisipasi, yang mengantarkan saudara kita Pak Sokhib untuk menerima penghargaan dari Pak Presiden ini. Berkat dukungan itulah Kudus juga menerima penghargaan Adipura Kirana," ungkapnya kepada ribuan masyarakat Kudus yang hadir.