SEPUTARKUDUS.COM, KERJASAN – Tanah lapang di sisi timur Jalan KHR Asnawi, Kelurahan Kerjasan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, tepatnya di utara MA NU Banat, akan menjadi saksi puncak peringatan Satu Abad Madrasah Qudsiyyah. Acara yang akan digelar Rabu (3/8/2016) pukul 19.30 WIB, Selawat Asnawiyyah akan dikumandangkan Kiai Kanjeng bersama Cak Nun (Emha Ainun Najib). Selawat yang diciptakan pendiri Nahdhatul Ulama dan Madrasah Qudsiyyah KHR Asnawi, akan didaulat sebagai selawat kebangsaan.
Iksan, Ketua Panitia Satu Abad Qudsiyyah mengatakan, selama ini Selawat Asnawiyyah hanya populer di Kudus dan di beberapa daerah saja. Melalui peringatan Satu Abad Qudsiyyah, pihaknya ingin mendaulat selawat tersebut sebagai selawat kebangsaan yang dikenal seluruh Indonesia.Poster Satu Abad Madrasah Qudsiyyah. Istimewa |
“Kiai Kanjeng juga terkenal selawatnya. Maka kami mengundangnya bersama Cak Nun untuk mendaulat Selawat Asnawiyyah sebagai selawat kebangsaan yang dikenal seluruh Indonesia. Dipastikan (puncak peringatan Satu Abad Qudsiyyah) nanti akan dihadiri 5 ribu orang lebih,” ungkapnya kepada Seputarkudus.com di ruangan Yayasan Madrasah Qudsiyyah, Senin (25/7/2016).
Ihsan mengungkapkan, Selawat Asnawiyah yang langsung ditulis KHR Asnawi. Selawat tersebut satu-satunya selawat yang liriknya mencantumkan kata Indonesia. Kata tersebut tertulis pada akhir lirik selawat yang juga mencantumkan kata aman. “Aman, aman, aman, aman, Indonesia Raya aman,” lantun dia.
Berdasarkan kisah yang dia ketahui, Selawat Asnawiyyah dibuat tak lama setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia sekitar 1945. Saat itu, penjajah masih berada di Indonesia. KH Raden Asnawi membubuhkan kata Indonesia Raya aman pada selawatnya. “Selawat yang ada kata Indonesianya hanya Selawat Asnawiyyah,” tuturnya.
Dalam acara puncak peringatan satu abad Qudsiyyah, menurutnya ada beberapa rangkaian acara yang dilaksanakan selama sepekan sejak 1 Agustus hingga 7 Agustus 2016. Rangkaian acara yang dimaksud di antaranya Pameran Turats Ulama Nusantara, Bedah Buku 100 Tahun Qudsiyyah, Deklarasi Santri Mandiri, dan Mendaulat Selawat Asnawiyyah bersama Cak Nun dan Kiai Kanjeng. “Juga ada Jagong Kamulyan, nanti akan mengundang seluruh multi etnis dan multi religi untuk membicarakan pesan damai dari Menara Kudus,” ungkapnya.
Ikhsan juga menyebutkan, pada Sabtu (6/8/2016) nanti ada pengajian akbar dengan tema "Meneladani Kearifan KH Raden Asnawi" yang akan dihadiri KH Ahmad Musthofa Bisri (Gus Mus).