SEPUTARKUDUS.COM, KAJEKSAN – Ribuan pria bersarung dan berbaju putih
tampak memadati halaman gedung Madrasah Aliyah (MA) Tasywiquth Thullab
Salafiyyah (TBS) Kudus, pada acara Silatnas dan Ngaji Bareng Masyayikh TBS beberapa hari lalu. Mereka yakni para alumni TBS yang tergabung dalam
Ikatan Siswa Arbituren (Iksab). Menurut Pengurus Tanfidz Iksab Abdulloh Hamid,
nama Iksab
dicetuskan langsung oleh KH Turaichan Adjhury sekitar tahun 1965.
Ketua Syuriah Iksab Drs. H Noor Badi, M.M sedang memberikan sambutan saat FGD divisi jaringan alumni. Foto: Imam Arwindra |
Dia menjelaskan, kata arbituren diambil dari Bahasa Belanda yang bermakna alumni. Menurutnya jika dirangkai, arti dari ikatan siswa arbituren yakni ikatan alumnni siswa. “Dulu kepanjangan huruf S pada TBS merupakan singkatan dari kata school. Saat itu negeri kita masih di bawah penjajahan Belanda. Namun setelah merdeka huruf S diganti dengan salafiyah,”
tuturnya.
Ribuan alumni TBS yang tergabung dalam Iksab sedang mengikuti ngaji bareng masyayikh di depan gedung MA TBS Kudus, Sabtu (23/7/2016). Foto: Imam Arwindra |
Dalam perkembangannya, Iksab mempunyai ribuan anggota yang tersebar tidak hanya di Indonesia, melainkan juga di luar negeri. Menurutnya
struktur organisasi Iksab tak jauh beda dengan yang ada di Nahdlatul Ulama (NU), yakni menggunakan syuriah dan tanfidiyyah. “Ada lima orang di syuriah yang
dikordinatori oleh Pak Noor Badi, nanti yang tanfid yang lebih muda,”
tuturnya.
Pertemuan pertama secara nasional melalui Silatnas tersebut, kata Hamid, para
alumni juga memberikan kontribusi baik pemikiran maupun keilmuan melalui empat
divisi yang dibahas. Antara lain, Divisi Media dan Data, Divisi Jaringan Alumni, Divisi Kemandirian Ekonomi, dan Divisi Aswaja.
Dia menjelaskan, Divisi Media dan Data dibuat untuk pengembangan pendidikan, dakwah maupun penguatan jaringan dalam berbagai bidang. Sedangkan Divisi Jaringan Alumni untuk memetakkan potensi dan pendayagunaan alumni di masa depan.
Dia menjelaskan, Divisi Media dan Data dibuat untuk pengembangan pendidikan, dakwah maupun penguatan jaringan dalam berbagai bidang. Sedangkan Divisi Jaringan Alumni untuk memetakkan potensi dan pendayagunaan alumni di masa depan.
"Divisi Kemandirian Ekonomi dibuat agar alumni TBS mempunyai strategi penguatan ekonomi untuk
mendukung pengembangan madrasah TBS dan pemberdayaan alumni dengan semangat Gusjigang. Sedangkan Divisi Aswaja untuk strategi advokasi dan ketahanan Islam Ahlusunnah Waljamaah (Aswaja)
serta menjaga nilai-nilai warisan salafus shaleh penerus para nabi dan rasul.