Penjual Lentog Tanjung keliling. Foto: Rabu Sipan |
Di sebuah jalan di Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Subeno tampak memikul
dua keranjang yang berisi lentog beserta gudeg nangka serta sayur tahu. Tidak
lama kemudian terlihat Subeno berhenti di depan satu rumah dan menurunkan dua
keranjang yang berisi lentog beserta sayuranya, karena pemilik rumah tersebut
ingin membeli Lentog Tanjung yang Subeno jual.
Di sela kesibukanya membuatkan satu porsi Lentog Tanjung untuk pembeli,
Subeno sudi berbagi kisah kepada Seputarkudus.com. Menurutnya dia memilih
berjualan Lentog Tanjung dengan berkeliling jalan kaki karena posisi rumah yang dia
tinggali bersama keluarganya kurang strategis untuk berdagang.
“Dengan berjualan keliling aku bisa mendatangi calon para
pembeli Lentog Tanjung yang aku jual. Ibaratnya aku menjemput rezeki yang hari
ini akan diberikan padaku serta keluargaku,” kata Subeno beberapa waktu lalu.
Pria yang tercatat sebagai warga Desa Tanjung Karang, Kecamatan Jati, mengaku berangkat berjualan sekitar pukul 7.00 WIB, lalu dia berjalan keliling menjual lentog tersebut hingga pukul 11.00 WIB dia sampai di Taman Bojana Kudus.
Pria yang tercatat sebagai warga Desa Tanjung Karang, Kecamatan Jati, mengaku berangkat berjualan sekitar pukul 7.00 WIB, lalu dia berjalan keliling menjual lentog tersebut hingga pukul 11.00 WIB dia sampai di Taman Bojana Kudus.
“Bila sesampai Taman Bojana Lentog Tanjung yang aku jual
masih, aku mangkal di depan satu warung yang berada di sana. Aku menunggu para karyawan toko dan Ramayana istirahat siang dan membeli lentogku
untuk makan siang,”ungkapnya
Di sela obrolan, datang seorang wanita berjilbab dan masih
mengenakan helm membeli sebungkus Lentog Tanjung. Setelah selesai
membuatkan Lentog Tanjung pesanan wanita itu, Subeno mengatakan dirinya menjual lentog dengan harga Rp 5 ribu seporsi.
Subeno mengatakan sudah berjualan Lentog Tanjung sejak 2003.
Dia juga mengaku selama berjualan keliling daganganya selalu terjual habis. “Meskipun berjualan keliling terasa lebih capek dan
melelahkan, tetapi rasa itu akan terbayarkan bila melihat daganganku habis
terjual,” ungkapnya.