Latest News

Sejak SMP, Pemilik Jenang Kudus Karomah Mahir Membuat Adonan Jenang

SEPUTARKUDUS.COM, KALIPUTU - Usaha pembuatan dan penjualan jenang Kudus yang sudah dirintis puluhan tahun oleh Zaenal Arifin, kini sudah berkembang dan mulai dikenal hampir seluruh provinsi di Indonesia. Itu terbukti dengan ramainya para pembeli di Toko Karomah, toko di tepi Jalan Sosrokartono, Desa Kaliputu, Kecamatan Kota, Kudus. Zaenal memang berbakat, karena dirinya sudah pandai membuat adonan jenang sejak duduk di sekolah menengah pertama (SMP).

Sejarah berdirinya Jenang Kudus Karomah

Zaenal terlahir dari pasangan Dahwan dan Mastuni, pembuat jenang Kudus di Kaliputu. Kepada Seputarkudus.com, dia mengaku mengenal jenang sejak usia  tujuh tahun, dan saat itu mulai belajar cara membuat jenang. Hingga pada saat duduk di SMP sekitar usia 13 tahun, dia sudah mahir membuat adonan jenang.

“Sejak masuk SMP aku sudah menekuni dan mahir membuat jenang sampai lulus SMP. Sesuadah lulus aku berhenti membuat jenang karena harus melanjutkan sekolah di Yogjakarta, hingga lulus kuliah. Selama di Kota Gudeg tersebut aku tidak hanya bersekolah dan kuliah, tetapi diberi tugas kedua orang tuaku untuk memasarkan jenang Kudus di kota tersebut,” ujar Zaenalbeberapa waktu lalu. 

Zaenal mengungkapkan, pada tahun 1991 dia diminta pulang ke Kudus oleh ayahnya untuk membantu pemasaran jenang Kudus. Dia diminta mengirim jenang ke berbagai tempat di Kudus, dan wilayah sekitar Kudus.

“Aku disuruh pulang dan dipercaya olek bapaku untuk membantu pemasaran. Beliau sudah sepuh jadi tidak bagus untuk kesehatanya bila terlau lelah. Pada September 1991 aku memutuskan menikah dengan seorang wanita yang bernama Masfu’ah Enty Aliyah,” kenangnya.

Dia menuturkan, seusai menikah dia masih membantu kedua orang tuanya memasarkan jenang Kudus, dan menerima gaji setiap bulanya. Hingga pada tahun 1995, dia diberikan izin orang tuanya untuk mengelola usaha jenang milik ayahnya.

Jenang Kudus Karomah
“Sejak aku diberikan izin oleh orang tuaku untuk memegang dan mengelola sendiri usahaku, aku dan istriku sepakat untuk membuat merek hasil olahan jenang, mereknya Jenang Karomah. Pada awal itu aku hanya dibantu dua karyawan, satu bagian aduk dan satunya lagi bagian pengemasan. Sedangkan untuk pemasaran aku berdua dengan istriku,” ungkap Zaenal.

Dia juga menambahkan, selain dengan mendatangi para pedagang yang mau menjual jenang produksinya, Zaenal juga sering diajak beberapa instansi pemerintahan di Kabupaten Kudus untuk ikut pameran ke beberapa daerah. Itu di antaranya Jakarta, Palembang, Bali, Batam, serta Semarang.

Zaenal menuturkan, selain pemasaran, dia juga selalu memikirkan tentang inovasi dengan membuat jenang berbagai varian rasa. Saat ini Jenang Karomah memiliki rasa duren, mocca wijen, nangka, kacang hijau, kedelai, ketan hitam, madu mongso, dan dodol.

Alhamdulillah usahaku sekarang sudah mulai berkembang dan punya pelanggan di beberapa kota besar di seluruh Indonesia. Dengan produksi sekitar 2 kuintal sehari. Sekarang aku mempekerjakan sekitar 20 orang,” ungkapnya.