SEPUTARKUDUS.COM, ALUN-ALUN – Tangan keriputnya masih tampak
sigap memegang spatula yang digunakannya untuk menggoreng telur. Tercium aroma harum
menandakan tak lama lagi telur dadar goreng segera matang. Benturan
cobek dan ulekan terdengar rintih menggilas bumbu yang akan dituangkan di atas tahu
dan telur. Tidak sampai lima menit, satu piring lontong tahu telur dan gimbal warung H
As'ad di Taman Bojana siap untuk dinikmati.
Pusat makanan khas Kudus di Taman Bojana Kudus. Foto: Imam Arwindra |
Menurut pemilik Warung H As'ad, Rif’ati (69), Taman Bojana memang pusat kuliner
khas Kudus. Makanan yang tersedia di antaranya, soto kerbau, pindang, sate kerbau,
tahu telur dan gimbal, jenang, dan makanan khas lainnya. “Jenang juga ada di sini. Memang di Taman Bojana
pusatnya makanannya khas Kudus,” tuturnya saat ditemui di Taman Bojana, belum lama ini.
Dia memberitahukan, setiap hari ada ratusan orang yang berkunjung ke Taman Bojana. Keramaian akan bertambah setelah Lebaran. “Ketika tanggal merah pun juga banyak yang datang,” ungkapnya.
Rif’ati yang sudah berdagang selama 48 tahun menuturkan, pengunjung
yang datang tidak hanya berasal dari Kudus, banyak pula pengunjung yang datang dari
luar Kudus. “Banyak orang yang berkunjung ke Kudus mampir ke Taman
Bojana untuk merasakan makanan khas Kudus,” tambahnya.
Warung As'ad Taman Bojana. Foto: Imam Arwindra |
Menurutnya, pedagang mulai menjajakan makanan mulai
pukul 7.00 WIB dan tutupnya sekitar pukul 19.00 WIB hingga 21.00 WIB malam. “Kadang
ada juga yang sampai pkul 23.00 WIB. Biasanya pedagang soto,” ujar Rif'ati yang biasanya
menutup warungnya pukul 19.00 WIB.
Taman Bojana yang mempunyai sekitar 125 ruko, menurutnya
diresmikan tahun 1997 oleh Bupati Kudus Soedarsono. Dia mengungkapkan, sebelum pindah
di Taman Bojana, para pedagang berjualan di tosera yang sekarang menjadi Ramayana. “Selain
kuliner, di ruko sebelah barat juga terdapat penjualan ponsel dan majalah,” ungkapnya.