SEPUTARKUDUS.COM, TBS - Sejumlah orang terlihat berkumpul di halaman berlantai
semen dekat gubuk beratap rumbia. Sejumlah orang lainnya berdiri. Beberapa di antaranya memakai seragam militer. Mereka diabadikan dalam sebuah foto yang dikirim Agus Hidayatullah
Mufti, alumni Madrasah Tasywiquth Thullab Salafiyyah (TBS) Kudus. Dia merasa menyesal tak bisa
mengikuti kegiatan Silaturrahim Nasional (Silatnas) dan Ngaji Bareng Masyayikh TBS 23 Juli besok, karena
sedang bertugas di Filipina.
Agus (berdiri paling kanan) mengikuti Lanao Region Stakeholder Meeting; second round, di IMT TS2 Residence, Filipina dengan Wakil Pemerintah Filipina, angkatan bersenjata, Kepolisian, MILF, IMT, LSM lokal dan international, Kamis (21/7/2016). Foto: Agus Hidayatullah Mufti. |
Dia mengaku tidak bisa hadir karena sedang bertugas di Mindanao, Filipina sebagai Tim Pemantau pada International Monitoring Team di Kementrian Luar Negeri. “Saya merindukan semua tentang TBS, teman-teman, masyayikh, mengaji, silaturahmi. Saya sangat ingin hadir di acara Silatnas, sampai saya terbawa mimpi,” ungkapnya kepada Seputarkudus.com dari Mindanao, Filipina melalui Whatsaap Messager, Kamis (21/7/2016).
Agus mengungkapkan, dirinya bertugas di
Filipina sejak 2 Juli 2016 hingga akhir Desember nanti. "Saya di Filipina sebagai tim Pemantau Indonesia
pada International Monitoring Team yang dibentuk untuk memantau
implementasi kesepakatan genjatan senjata dan proses perdamaian antara
Pemerintah Filipina dan MILF (Moro Islamic Liberation Front) Mindanao,”
jelasnya.
Dia mengaku kagum dengan teman-temannya yang menjadi panitia dan berkerja
keras serta ikhlas menyukseskan acara Silatnas. “Saya memantau terus di group Whatsapp.
Semangat gotong royongnya terasa. Terlebih dalam menyiapkan kegiatan tersebut
tidak nodong-nodong pengusaha baik dari alumni TBS maupun yang lain,”
ungkapnya.
Menurut Agus, TBS menjadi faktor dominan yang membentuk karakternya saat ini. “Saya merasakan kalau tidak karena TBS, saya bisa lebih buruk atau bahkan jauh lebih buruk dari sekarang,” tutur alumni yang lulus Madrasah Aliyah (MA) TBS tahun 2001.
Agus yang juga pernah menjadi Ketua Organisasi Siswa Intra
Sekolah (OSIS) di MA TBS tahun 1999-2000 mengungkapkan, dia iri dengan
teman-temannya yang akan hadir di Silatnas.
Dia berharap, pelaksanaan Silatnas dapat semakin merekatkan silaturahmi
antaralumni TBS dan tidak membuat lupa pada masyayikh TBS.