SEPUTARKUDUS.COM - Di selatan Jalan Sunan Kudus terdapat sebuah kafe yang terlihat ramai didatangi para remaja untuk di jadikan tempat nongkrong atau kongkow. Kafe yang menjual berbagai menu kopi dan makanan tersebut bernama Chocobean Cafe. Usaha itu didirikan Deni syaiful Amri (21) bersama temanya, dengan modal Rp 3,5 juta. Pada awal membangun usaha, dia hanya menggunakan gerobak.
Deni begitu dia akrab disapa, menuturkan, pertama mendirikan usahanya hanya bermodal Rp 3,5 juta. Dana itupun tidak hanya bersal dari dirinya, melainkan ditambah dari teman sekolah sewaktu SMP, yang sekarang temenya tersebut kuliah di Semarang.
“Waktu pertama buka usaha sekitar tahun 2014, pada waktu itu belum kuat sewa tempat. Jadi jualanya masih menggunakan gerobak,” ujar pria yang tercatat sebagai mahasiswa UMK kepada Seputarkudus.com.
Usaha Chocobean racikan Deni beserta temanya pada awal usahanya lumayan diminati para pembeli. Hingga pada tahun 2015, Deni memutuskan menyewa sebuah tempat di Jalan Sunan Kudus untuk mendirikan sebuah kafe, dengan harga sewa Rp 15 juta setahun.
“Aku bersyukur setelah menyewa tempat dan konsepnya dibikin mini kafe dengan dekorasi menggunakan kayu jati belanda, usaha chocobeanku setiap hari ramai pengunjung. Bahkan saat Sabtu dan Minggu pengunjungnya bisa lebih banyak dari pada hari biasa,” ungkap deni.
Menurutnya usahanya kini beromzet sekitar Rp 2 juta sehari pada hari biasa. Sedangkan untuk Sabtu dan Minggu bisa sampai Rp 3 juta per hari. Kini Deni memiliki delapan orang karyawan yang semuanya mahasiswa. Mereka dibagi menjadi dua sift.
“Sekarang selain yang di Jalan Sunan Kudus, aku juga masih punya di tiga tempat lain di Kudus dengan usaha yang serupa. Usaha yang awalnya ditentang orang tuaku kini malah didukung dan rencana mau dikasih modal supaya bisa mendirikan yang lebih besar,” kata pria yang tercatat sebagai warga Desa Mijen, Kecamatan Kaliwungu, Kudus tersebut.