Latest News

Indahnya Masjid Nnganguk Wali, Masjid Bertiang 36 dengan Gapura Khas Hindu-Buddha

SEPUTARKUDUS.COM, KRAMATDi serambi masjid ini terdapat 36 saka berbentuk bulat berdiri kokoh. Masjid berlantai satu ini bernama Masjid Jami Noor Nganguk Wali di Keramat, Kecamatan Kota, Kudus. Terlihat lima pintu berbahan kayu dengan ukiran khas diletakkan di jalan masuk menuju ruang utama salat. Kanan dan kiri deretan pintu terdapat dua jam bandul dengan setting waktu yang berbeda, yakni waktu Indonesia barat (WIB) dan istiwa.

Masjid Nganguk Wali Kudus
Masjid Nganguk Wali Kudus. Foto-foto: Imam Arwindra
Sedangkan pada bagian depan masjid Nganguk Wali, batu bata tersusun membentuk sebuah gerbang berarsitektur Hindu-Buddha, mirip Menara Kudus, Masjid Wali di Jepang dan Loram. Namun, bangunan gapura tersebut tak dibangun pada awal masjid tersebut berdiri, melainkan baru dibangun saat renovasi.

tiang masjid nganguk wali

Sofiah, marbot Masjid Jami’ Noor Nganguk Wali menuturkan, pertama kali masjid berdiri tidak ada gerbang seperti yang ada di Masjid Wali Loram. Menurutnya gerbang yang terbuat dari batu bata merah dibuat ketika renovasi masjid. “Gerbang ini (Masjid Jami Noor Nganguk Wali) bukanlah bangunan asli. Gerbang ini dibuat saat rehab,” ungkapnya saat ditemui di Masjid Jami Noor Nganguk Wali belum lama ini.

Gapura Masjid Nganguk Wali Kudus
Dia mengungkapkan, Masjid Nganguk Wali yang berdiri di atas tanah sekitar setengah hektare sudah direnovasi dua kali. Ketika ditanya Seputarkudus.com tentang tahun pertama kali Masjid Nganguk Wali dibangun, dia mengaku kurang begitu paham. “Tahun pertama kali berdiri saya kurang tahu. Kalau rehabnya sudah dua kali dan terakhir sekitar tahun 2000-an,” terangnya.

ruang utama masjid nganguk wali
Sofiah memberitahukan, bangunan masjid yang masih asli yakni ruang salat, cungkup mustaka dan sumur tua di selatan ruang utama. Di ruangan utama salat terdapat empat saka berbahan kayu. “Sumurnya sampai sekarang airnya masih dipergunakan untuk berwudlu,” tambahnya.

Gapura Masjid NGanguk Wali
Menurutnya, Masjid Nganguk Wali selain dipergunakan untuk beribadah masyarakat sekitar dulunya untuk perkumpulan para wali yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. “Masjid ini diberi nama Nganguk Wali karena terletak di Dusun Nganguk dan sering dipergunakan para wali untuk pertemuan,” tuturnya.