Latest News

Dennis Berteriak Bawakan 'Perjamuan Maghrib' pada Peksimida Jateng 2016 di UMK

SEPUTARKUDUS.COM, UMK Seorang lelaki tiba-tiba berteriak di ruang Auditorium Universitas Muria Kudus (UMK). Dengan kertas di tangan kirinya, dia terlihat menaikkan kedua tangan ke atas. Sesekali wajahnya tampak bersedih dan bersuara pelan. Dennis Prihantoro Harsoni, nama lelaki tersebut. Dia sedang membacakan sebuah puisi berjudul "Perjamuan Maghrib". Puisi tersebut dibawakannya saat tampil pada Pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida) Jawa Tengah ke-13 di Auditorium Universitas Muria Kudus (UMK), Kamis (28/7/2016).
Lomba Puisi Peksimida Jateng 2016 di UMK
Lomba Puisi Peksimida Jateng 2016 di UMK. Foto: Imam Arwindra
Menurutnya, dia memilih puisi tersebut karena ingin membawakan suasana yang romantis, menghanyutkan, namun pesan puisi tersebut tetap tersampaikan. “Puisi tadi adalah pujian untuk Tuhan,” ungkapnya kepada Seputarkudus.com usai tampil.

Puisi yang ditulis oleh Syaefuddin Gani tahun 2008, menurutnya menceritakan seorang yang sangat mencitai keluarganya, namun tidak lupa akan Tuhannya. Dia mengungkapkan, bait puisi yang menyentuh terdapat pada paragrap ketiga. 

“Suamiku, bangunlah dari bebatan istirah, syair bilal mengelana di dadamu, penyetia yang tak lekang mengirim hubbub, matamu berkabut surau, menyambut temaram isya segera datang, satu-satu bintang bertandang di luar, jemaah melenggang ke taman sembahyang , sebelum iqamah datang sebelum kiamat jelang,” Dennis membacakan.

Puisi tersebut, katanya, sesuai dengan puisi wajib yang juga dibawakannya berjudul "Padamu Jua". Puisi karya penyair Amir Hamzah menurutnya memiliki pesan hampir senada dengan "Perjamuan Maghrib". Puisi tersebut memberikan pesan bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Namun sebagai manusia sepatutnya harus memberikan yang terbaik. “Puisi ini juga termasuk puisi romantis. Sama seperti 'Perjamuan Magrib',” ungkap mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris UMK.

Dennis mengungkapkan, dalam pelaksanaan lomba puisi, peserta hanya diberi waktu maksimal 15 menit untuk membacakan puisi wajib dan puisi pilihan. Dalam pelaksanaan lomba puisi Peksimida Jawa Tengah ke-13, terdapat 31 peserta lomba puisi kategori putra dan 34 peserta kategori putri. Mereka merebutkan tiket untuk mengikuti  Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) XIII pada 11-17 Oktober 2016 di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, mewakili Provinsi Jawa Tengah.

Berdasarkan data yang dimiliki panitia, pelaksana kegiatan Peksimida yang diselengarakan di UMK, lomba baca puisi dan penulisan karya sastra diikuti 129 peserta dari 41 universitas di Jawa Tengah. Untuk penulisan karya sastra meliputi pembuatan puisi, cerita pendek (cerpen) dan lakon.

Rektor UMK Suparnyo mengungkapkan terima kasih atas ditunjuknya UMK sebagai tempat untuk kegiatan Peksimida. Menurutnya, hal-hal yang bermuatan sastra belum banyak diperhatikan oleh pemerintah. Sastra masih dianggap seperti pelajaran Bahasa Indonesia yang diajarkan di SMA. “Pemerintah seharusnya mendorong agar pengetahuan, teknologi dan sastra semakin berkembang,” ungkapnya.

Suparnyo juga bercerita tetang Sahabat Nabi Umar bin Khattab yang masuk Islam karena sastra. Dia menuturkan, kader-kader bangsa harus menumbuhkan semangat berjuang supaya bermanfaat untuk orang lain. “Dengan adanya kegiatan ini kader bangsa akan terbentuk,” ungkapnya kepada ratusan peserta yang hadir.