Latest News

Kenapa Pusat Kuliner Kudus di Sudut Simpang Tujuh Dinamai Bojana? Ini Jawabannya

SEPUTARKUDUS.COM, SIMPANG TUJUHSiang itu pusat kuliner khas Kudus di sudut timur laut Alun-alun Simpang Tujuh Kudus ramai pengunjung. Sejumlah kendaraan roda empat terparkir di sisi luar tempat bernama Taman Bojana itu. Warung-warung yang menyajikan masakan khas Kota Kretek di dalamnya tampak ramai pengunjung. Lalu, mengapa tempat bekas gedung bioskop itu dinamai Bojana?
Pusat Kuliner Khas Kudus Taman Bojana
Pusat Kuliner Khas Kudus Taman Bojana. Foto: Imam Arwindra

Hari itu Rif’ati (69) dan anaknya tampak sibuk melayani pembeli yang datang. Penjual lontong tahu warga Panjunan, Kecamatan Kota, Kudus, mengaku telah berjualan di Taman Bojana sejak pusat kuliner tersebut pertama kali dibuka puluhan tahun lalu. Saat sepi pembeli, dia tak keberatan berbagi cerita tentang Taman Bojana.

Menurutnya, bojana adalah benda yang dipergunakan orang zaman dulu untuk memasak nasi. Benda tersebut terbuat dari tembaga. Bentuknya seperti dandang dan memiliki fungsinya sama.

Bojana penanak nasi Menurutnya, perkakas penanak nasi tersebut diyakininya menjadi ispirasi penamaan pusat kuliner di Kudus bernama Taman Bojana. “Sekarang masyarakat memasak menggunakan dandang berbahan seng. Kalau orang dulu memasak memakai bojana, terbuat dari tembaga,” terangnya kepada Seputarkudus.com ketika ditemuai Taman Bojana belum lama ini.

Dia yang sudah berdagang di pusat kuliner itu sejak 1997 mengungkapkan, Taman Bojana bukanlah seperti taman-taman pada umumnya yang biasanya tersedia fasilitas bermain dengan tanah berumput dan bunga-bunga. Menurutnya, Taman Bojana yakni tempat tersedianya berbagai macam kuliner.  “Bojana adalah tempat untuk menanak nasi. Mungkin Bupati (Kudus) Soedarsono menamai Taman Bojana sesuai dengan fungsinya sebagai tempat kuliner,” tambahnya.

Rif’ati juga menuturkan, dalam Bahasa Jawa bojana juga mengandung arti pesta. Sedangkan Kamus Jawa-Indonesia, bojana berasal dari kata boja yang berarti suguhan, hidangan, makanan, menu dan bojana mempunyai makna pesta, bergembira ria dengan makan minum.
Prasasti Taman Bojana Kudus
Prasasti Taman Bojana Kudus. Foto: Imam Arwindra

Terpampang jelas di pintu masuk Taman Bojana, tempat kuliner tersebut diresmikan Sabtu Pahing tanggal 4 Oktober 1997 yang bertanda tangan Soedarsono yang menjabat sebagai Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kudus. “Para pedagang pindah ke Taman Bojana tahun 1997. Sebelumnya, kami berdagang di Tosera yang sekarang jadi gedung Ramayana timur alun-alun (Alun-alun Simpang Tujuh Kudus),” tuturnya.
Berdsarkan ceritanya yang dia ketahui, Rif'ati mengatakan, sebelum menjadi Taman Bojana, tempat tersebut pernah bernama Gedung Rakyat pada 1958 dan Gedung Nasional sekitar tahun 1960-an. Lalu menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) cikal bakal Universitas Muria Kudus dan gedung Bioskop Karya yang berubah menjadi Bioskop Ramayana. “Juga pernah menjadi gedung pertunjukan ketoprak dan akhirnya menjadi Taman Bojana,” terangnya.

Dia mengungkapkan, Taman Bojana menyediakan makanan khas Kudus antara lain soto kerbau, tahu telur dan gimbal, sate kebau dan pindang. “Jenang Kudus juga tersedia di sini,” tambahnya.