Memasuki bulan Ramadan, kata Nor, penjualan berbagai macam pakaian muslimah di kiosnya mengalami penurunan di banding bulan lalu. Itu karena di kios miliknya hanya menjual pakaian secara grosir. Pembeli yang menjadi pelanggannya kebanyakan sudah membeli pakaian musliman yang tengah menjadi tren dua bulan sebelum Puasa.
“Selama Ramadan aku hanya menjual pakaian muslimah sisa penjualan bulan lalu. Aku tidak berani menyetok pakaian, soalnya para pelanggan sudah membeli jauh-jauh hari sebelum puasa. Kemudian pakaian tersebut dijual di toko mereka Ramadan hingga menjelang Lebaran,” kata Nor kepada Seputarkudus.com.
Nor mengatakan, dirinya masih akan menyetok beberapa pakaian muslimah berbagai jenis karena saat ini masih ada banyak permintaan dari pelanggannya. Pakaian yang hingga kini masih ada permintaan di antaranya gamis Syar’i, gamis Longkarji.
Menurut pria pemilik kios bernama Fajar Indah yang berada di Pasar Kliwon blok B 25 tersebut, sudah berdagang di Pasar Kliwon mulai tahun 1983. Saat ini dirinya memiliki punya dua kios. Dia mempunyai puluhan pelanggan dari berbagai daerah.
“Untuk membantu dalam melayani para pelanggan di tokoku, aku mempekerjakan sekitar 17 karyawan dengan tugas yang sudah aku tentukan. Dan kalau dikalkulasi hasil dari penjualan pakaian muslimah di tokoku rata-rata omzetnya sekitar Rp 250 juta sebulan, “ ujarnya.