Latest News

Kisah Teladan (1), Muslim yang Merugi dan Nasrani yang Beruntung

SEPUTARKUDUS.COM - Dikisahkan, suatu hari pada bulan Muharam ada seorang pengemis datang kepada seorang Muslim yang dikenal sangat kaya. Muslim tersebut tinggal di sebuah kota bernama Ray. Pengemis tersebut datang bermaksud untuk meminta kemurahan hati orang Muslim yang memiliki harta berlimpah tersebut.


"Tuan, semoga Allah memuliakanmu. Saya orang yang miskin, datang kepadamu meminta kemurahanmu, tolonglah aku. Demi kebesaran dan kemuliaan hari ini, kiranya tuan bermurah hati memberi saya beberapa potong roti, daging, dan uang dua dirham," ujar peminta-minta itu kepada seorang Muslim yang kaya raya.

Lalu si kaya tersebut berkata, "datanglah kembali nanti saat Dzuhur." Si pengemis tadi kemudian pergi meninggalkan rumah si kaya. Lalu saat waktu Dzuhur datang, pengemis kembali datang ke rumah orang Muslim yang kaya di Kota Ray.

"Tuan, saya datang kembali untuk meminta apa yang telah engkau janjikan," kata si miskin memohon. "Datanglah kembali nanti saat waktu Ashar tiba," kata si kaya yang lagi-lagi hanya memberi janji kepada pengemis itu.

Si pengemis pun meninggalkan rumah Muslim kaya dengan hati yang penuh kecewaan. Dia sangat berharap, orang kaya itu akan memenuhi janjinya saat dia kembali saat Ashar nanti. Setelah waktu Ashar tiba, dia kembali datang menagih janji kepada si kaya. Namun, apa hendak dikata, orang Muslim kaya tadi tidak memberikannya apa-apa.

Dengan perasaan kecewa yang mendalam, si miskin terpaksa meninggalkan rumah si kaya tanpa membawa apa yang dia harapkan. Ketika ia berjalan meninggalkan rumah si kaya, dia melihat ada seorang Nasrani yang tengah duduk di depan rumah.

"Tuan, demi kebesaran dan kemurahan hari ini, berilah saya sesuatu yang bisa engkau berikan padaku," ujar si miskin kepada orang Nasrani tersebut. 

"Hari apakah ini hai fulan," tanya Nasrani tersebut kepadanya. Lalu dijawab, "hari ini hari Asyura tuan," kata si miskin. Lalu dia menyebut beberapa kebesaran hari Asyura.

"Hai fulan, sebutkanlah apa yang engkau minta, akan aku memenuhinya karena kamu telah meminta dengan kebesaran hari Asyura," ujar orang Nasrani. Si miskin lalu menyebut hajat yang ia harapkan, sama dengan apa yang dia minta dari orang Muslim kaya raya tadi.

Nasrani itu kemudian memberinya sepuluh karung gandum, daging dan 20 dirham uang. "Datanglah kamu ke sini setiap bulan, akan aku berikan kepadamu sama seperti yang telah aku berikan kepadamu hari ini," kata Nasrani tersebut. Si miskin lalu pulang ke rumahnya dengan hati yang sangat bergembira.

Sementara itu, si Muslim kaya raya tadi bermimpi dalam tidurnya pada suatu malam. Dia mendengar ada suara, "angkat kepalamu," lalu si kaya mengengkat kepalanya. Dia melihat sebuah gedung yang tinggi, temboknya dibangun dari emas dan perak. 

"Untuk siapa gedung-gedung ini Tuhan," tanya si kaya dalam mimpinya. "Untuk orang Nasrani yang telah memenuhi hajat si miskin yang telah datang kepadmu tapi tak kau beri apa-apa. Tadinya gedung ini untukmu, tapi kau menyia-nyiakannya."

Setelah terbangun, dia bergegas ke rumah orang Nasrani. Dia menceritakan apa yang ada dalam mimpinya. Dia lalu meminta si Nasrani untuk menjual amal yang telah dia lakukan pada si miskin dengan uang seratus ribu dirham, namun Nasrani menolaknya.

"Saya tak akan menjualnya, meski dengan seluruh apa yang ada di bumi ini," ujar Nasrani kepada si kaya. "Tapi kamu bukan Muslim, amal itu tak akan engkau dapatkan," ujar si kaya. Tiba-tiba si Nasrani melepas salibnya dan mengucap dua kalimat sahadat. (Wallahu A'lam