Mbah Mardi, begitu dia disapa kawan-kawan sesama pekerja, tampak cekatan memegang sekop dan meratakan aspal hotmix. Maklum, dia sudah bergelut dengan aspal goreng sekitar 12 tahun. Meski selama bekerja selalu ditemani terik matahari serta panas aspal, dia tidak pernah melewatkan satu hari pun untuk tidak berpuasa di bulan Ramadan.
“Intinya itu niat dan yakin pada Allah, bahwa kita kuat berpuasa sehari penuh. Alhamdulillah selama ini aku tidak pernah membatalkan puasaku. Bila panas terasa menyengat aku biasa membasahi handuk kecil lalu aku taruh di kepalaku dan aku tutup dengan topi,” ungkap Mardi kepada Seputarkudus.com, Jumat (10/6/2016).
Mbah Mardi mengaku mulai bekerja sekitar pukul 07.00 WIB dan selesai pukul 16.00 WIB. Dia mendapat upah Rp 60 ribu sehari. Tetapi kadang dia diupah dengan sistem borong Rp 2.700 per ton.
Warga Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kudus, itu bekerja mengaspal Jalan Jenderal Sudirman bersama 19 rekanya di bawah naungan PT Aditama Manunggal. Perusahaan tersebut merpakan kontraktor yang mengerjakan proyek pemeliharaan jalan jalur pantura tersebut.
Berdasarkan papan informasi, proyek itu merupakan agenda tahunan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Anggaran pemeliharaan berkala jalan itu senilai Rp 7,5 miliar. Pengerjaan proyek dimulai 22 Maret dan ditargetkan selesai tanggal 17 September nanti. Jenis pekerjaan Overlay dua lapis dengan panjang jalan 1,8 kilometer.
“Aku ikut kontraktor ini sudah lama, bahkan bekerja tidak hanya di Kudus tetapi juga pernah di Pati, Jepara, dan Lasem,” ujarnya.