Rifqi (15) sedang menghafalkan Surat At-Tin di Aula Pondok Modern Al-Achsaniyyah Desa Pedawang, Bae, Kudus, Selasa (14/6/2016). Foto: Imam Arwindra |
Ketika Rifqi dipanggil pengasuh pondok, dia datang namun terlihat masih memikirkan sesuatu. Saat ditanya mengenai hafalan surat Juz Amma, dia mengaku hafal. “Iya, hafal,” jawabnya dengan singkat.
Ketika diminta melafalkan Surat Al-Ikhlas, dia tanpa basa-basi membaca Surah Al-Ikhlas secara lancar. “Coba Surat At-Tin Rifqi,” pinta Faiq.
Rifqi tampak sudah hafal diluar kepala. Ayat demi ayat yang dilantunkan dari mulutnya terdengar lancar. Ketika sudah selesai dia langsung diam dan masih tampak memikirkan sesuatu. “Sudah selesai,” ungkap Rifqi yang berasal dari Kabupaten Purwokerto.
Suka Pelajaran Matematika dan Fisika
Menurutnya, selain hafal Juz Amma, Rifqi suka pelajaran Matematika dan Fisika. Dia mengaku juga sering melihat video ilmuan Harun Yahya (Adnan Oktar) ilmuan muslim dari Turki. "Saya suka video tentang planet," tuturnya.Faiq menjelaskan, Rifqi termasuk kategori anak scientis yang mudah untuk menghafalkan sesuatu. Aktivitasnya setiap hari membaca buku dan Al-Quran. “Anak ini (Rifqi) termasuk anak scientis. Dia akan menaati orang lain, jika orang tersebut mampu menjelaskan pertanyaan (dari Rifqi) dengan jelas dan masuk akal. Jika tidak mampu menjelaskan, anak seperti ini tidak akan menaati,” ungkapnya.
Pengasuh Pondok Modern Al-Achsaniyyah Mohammad Faiq Afthoni bersama istri |
Dia menegaskan, anak-anak yang belajar di tempatnya bukan sakit melainkan belum bisa mandiri seperti manusia umumnya. “Saya tegaskan, mereka tidak sakit melainkan belum bisa mandiri. Di balik kekurangan mereka, ternyata mempunyai kelebihan. Seperti Rifqi yang bisa mengahafalkan Juz Amma,” terangnya.
Yayasan Al-Achsaniyyah, kata Faiq didirikan tahun 2007. Yayasan tersebut mempunyai Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) dan Pondok Modern Al-Achsaniyyah. Menurut Faiq, hingga sekarang anak didiknya mencapai 80 orang dengan 55 orang pendamping. “Fokus di sini (Al-Achsaniyyah) minat dan kemandirian anak. Bukan seperti sekolah formal pada umumnya,” ungkapnya.