Latest News

Omzet Sepatu Kulit Home Industry di Gribig Ini Tembus Rp 55 Juta Sebulan

SEPUTARKUDUS.COM, GRIBIG - Suara mesin jahit terdengar di ruang depan ruangan 5x8 meter sebuah rumah di Desa Gribig, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Senin (16/5/2016). Mesin jahit itu digunakan pekerja untuk membuat sepatu kulit merek Shinta Shoes, yang setiap bulan penjualannya mencapai Rp 55 juta. 
Produk sepatu kulit Shinta Shoes dijual di toko, Jalan Ringroad Utara, Desa Peganjaran, Kec (depan SPBU), Foto: Imam Arwindra.


Di dekat tumpukan kulit sapi, Arif Budiman, pemilik home industry pembuatan sepatu kulit, sedang menjahit pola sepatu. Menurutnya dalam sehari mampu membuat hingga 10 set sepatu. Omzet penjualan produk sepatu miliknya sekitar Rp 45 juta hingga Rp 55 juta setiap bulan.

“Satu bulan antara Rp 45 juta sampai Rp 55 juta. Tapi itu bukan sepatu saja. Ada sandal, dompet dan sabuk. Pembeli ada yang datang ke toko di depan SPBU Jalan Ringroad Utara,” ungkap dia ketika ditemui Seputarkudus.com di rumah produksinya.

Dia menjelaskan, sepatu yang dia buat dijual antara Rp 160 ribu sampai Rp 200 ribu untuk jenis sepatu pantofel dan sepatu boat. Jumlah model sepatu pria dan wanita yang sudah dia produksi mencapai 100 model.

“Ada sekitar 100 model sepatu pria dan wanita. Kalau ingin membuat,  kami sudah ada contohnya. Namun jika ingin membuat dengan model sendiri, juga bisa,” tambahnya.
jual sepatu kulit berkualitas di kudus
Arif menjahit kulit bahan sepatu di tempat produksi miliknya, di Desa Gribig, Kecamatan Gebog, Kudus. Foto: Imam Arwindra

Arif menuturkan, Sinta Shoes yang dia kelola selain membuat sepatu pria dan wanita juga membuat sandal, dompet dan sabuk yang berbahan kulit. Bahan yang dia gunakan yakni kulit sapi yang dipesannya dari Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

“Jadi bahan yang digunakan asli kulit sapi. Pernah membuat dari  bahan kulit yang lain, namun tinggal permintaan konsumen,” tambahnya.

Agar produk sepatu miliknya tetap disukai konsumen, dia selalu mengikuti model-model terbaru. Dia tidak khawatir banyaknya produsen sepatu dari daerah lain. Karena menurutnya, kualitas produk yang dibuat selalu dijaga dan harga yang ditawarkan terbilang murah.