Latest News

Pepeng Ingin Tetap Istiqomah Menjual Batu Akik Meski Pamornya Kini Meredup

SEPUTARKUDUS.COM, BARONGAN - Di timur gedung Ramayana Mall Kudus, seorang laki-laki terlihat mengobrol dengan calon pembeli. Pepeng (34). nama laki-laki tersebut memperlihatkan beberapa batu akik yang dipegangnya. Di depannya bongkahan batu akik diletakkan nampan hijau yang ditata rapi. Meski pamor batu akik kini telah meredup, namun rezeki yang dia dapat tetap cukup. 

batu akik kudus
Pepeng (kiri) sedang memperlihatkan cincin akik kepada pembeli di timur gedung Ramayana Sabtu (21/5/2016).


Pepeng mengaku, masih bertahan menjual batu akik karena hobi. Menurutnya, dia penyuka seni. Walaupun batu akik sudah tidak seramai tahun 2015, dia akan bertahan karena batu akik mengandung unsur seni.

“Saya penyuka seni. Ada banyak pola dan serat unik terdapat dalam batu akik. jiwa seni saya mencul saat melihat dan memegang batu kik,” ungkap dia yang mengaku masih aktif berkesenian teater dan puisi.

Pepeng yang tinggal di Desa Keramat, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, menuturkan, selain karena seni dia mengaku ingin mensyukuri nikmat yang diberikan kepada Tuhan dan belajar istiqomah dalam menjalankan sesuatu.

“Setiap bisnis pasti ada ramai dan sepinya. Masa ramai berjualan, setelah sepi ditinggalkan. Kalau bisa kita istiqomah,” ungkapnya sambil menghaluskan batu akik.

Pepeng yang berjualan batu akik sejak tahun 2014 mengaku, sehari dia mendapatkan Rp 150 ribu dari berjualan akik. “Kalau pas ramai dulu sehari bisa Rp 600 ribu hingga Rp 800 ribu,” tambahnya.

Untuk menambah pendapatannya, dia juga menjual kepingan CD yang dijualnya Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu per keping. Dia menuturkan, setelah ditambah berjualan CD pendapatannya sekarang Rp 250 ribu per hari.

“Baru tiga hari saya menambah CD untuk dijual. Ya, kalau dihitung-hitung per hari menjual akik dan CD sekitar Rp 250 ribu,” jelasnya.

Dia memberitahukan, pembeli langganannya banyak dari luar Kudus. Kebanyakan mereka penghobi batu akik.

“Ini batu Bacan Pido, Palamea, Gulao yang masih sering dicari dan harganya stabil. Harganya sekitar Rp 200 ribu,” ungkap dia yang setiap hari berjualan antara jam 09.00 WIB hingga 21.00 WIB.

Pepeng melanjutkan, untuk batu lokal Kudus yang dia jual ialah batu Opsidian dari Rahtawu. “Harganya per batu akik antara Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu,” ungkapnya.