Komunitas Sepeda Onto Kudus sedang berkumpul saat Car Free Day di Alun-Alun Kudus Minggu (22/5/2016). |
Sepeda onthel yang dijajar itu begitu menarik perhatian sejumlah peserta Car Free Day yang melintas di depan mereka. Selain karena drees code anggota komunitas, sepeda tersebut antik dan tampak menarik.
"Sepeda Onto yang di jajar di sini, yang paling murah saja harganya sama dengan harga motor Honda Vario terbaru,” celetuk Yulianto (29), satu diantara anggota Komunitas Pecinta Sepeda Onta Kudus, saat kongkow di Alun-alun.
Sementara itu, Bambang Sudiarto, anggota komunitas tersebut mengatakan, mahalnya harga sepeda mereka, karena merek dan komponen yang masih asli. Sejumlah merek sepeda onthel yang cukup familiar, di antaranya, Gazelle, Simplex, Batavus, serta Hercules. Dan harga sepeda paling mahal yakni Gazelle.
"Bahkan sepeda onto-ku yang bermerek Gazelle itu seharga Rp 40 juta,” imbuh Bambang sambil menunjukan sepedanya.
Bambang menjelaskan, komunitasnya itu terbentuk pada 2007. Saat awal mula terbentuk, ada peserta 15 orang yang menjadi anggota. Saat ini jumlah anggota sudah 100 orang lebih.
"Sepeda Onto yang di jajar di sini, yang paling murah saja harganya sama dengan harga motor Honda Vario terbaru,” celetuk Yulianto (29), satu diantara anggota Komunitas Pecinta Sepeda Onta Kudus, saat kongkow di Alun-alun.
Sementara itu, Bambang Sudiarto, anggota komunitas tersebut mengatakan, mahalnya harga sepeda mereka, karena merek dan komponen yang masih asli. Sejumlah merek sepeda onthel yang cukup familiar, di antaranya, Gazelle, Simplex, Batavus, serta Hercules. Dan harga sepeda paling mahal yakni Gazelle.
"Bahkan sepeda onto-ku yang bermerek Gazelle itu seharga Rp 40 juta,” imbuh Bambang sambil menunjukan sepedanya.
Bambang menjelaskan, komunitasnya itu terbentuk pada 2007. Saat awal mula terbentuk, ada peserta 15 orang yang menjadi anggota. Saat ini jumlah anggota sudah 100 orang lebih.
Meskipun komunitas tersebut diberi nama Komunitas Pecinta Sepeda Onta Kudus, namun anggotanya ada juga yang dari Demak. Namun wilayahnya masih di dekat Kudus karena berada di perbatasan.
"Berhubung hari ini (kemarin) tidak ada touring jadi kami ngumpul-ngumpul di sini,” ujar pria yang berdomisili di Desa Prambatan, Kecamatan Kaliwungu, Kudus.
Dia menambahkan, tujuan dari pembentukan komunitas sepeda tersebut, yakni untuk melestarikan
sepeda onta kuno yang antik. Dia berharap keberadaan sepeda itu tidak punah, khususnya di Kudus.
Komunitanya itu, kata Bambang, sering mengikuti even-even touring. Di antaranya, ke Bandung, Gresik, bahkan pernah touring ke Bali. “Dan selain mengikuti beberapa touring, komunitas tersebut berencana akan menggelar acara sosial. Di antaranya, donor darah, dan santunan kepada anak yatim piatu,” kata Bambang.
Komunitanya itu, kata Bambang, sering mengikuti even-even touring. Di antaranya, ke Bandung, Gresik, bahkan pernah touring ke Bali. “Dan selain mengikuti beberapa touring, komunitas tersebut berencana akan menggelar acara sosial. Di antaranya, donor darah, dan santunan kepada anak yatim piatu,” kata Bambang.