Komunitas Muria Musang Club (MMC) berkumpul di Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus saat Car Free Day. Foto: Prabu Sipan |
Boim (30), satu di antara angota MMC menuturkan, selain suka
terhadap hewan tersebut, memelihara musang itu mudah dan tidak ribet, karena
musang itu bukan hewan yang jorok. Mandiinya mudah cukup kain dicelupkan ke air kemudian dibasuh ke seluruh tubuhnya. Itu pun tidak harus setiap hari, sepekan sekali juga sudah cukup.
“Membersihkannya cukup dimandikan degan membasuh bulunya dengan kain basah. Cukup sepekan sekali, tidak perlu setiap hari. Yang penting kandangnya dijaga biar bersih terus,” ujarnya.
Sedangkan untuk makanan musang, katanya, tidak terlalu menguras kantong. Kalau uang pas-pasan tiap hari diberi nasi kecap juga mau. Tetapi bagi yang berduit biasanya dikasih makan nasi dengan lauk kepala ayam.
“Pemberian vaksin diusahakan rutin. Karena untuk kesehatan si musang, maksimal tiga bulan sekali, tetapi lebih bagusnya sebulan sekali. Kalau bisa dalam sepekan sekali si musang juga dikasih makan buah pisang atau pepaya," kata Boim kepada seputarkudus.com, Minggu (29/5/2016).
Sedangkan untuk makanan musang, katanya, tidak terlalu menguras kantong. Kalau uang pas-pasan tiap hari diberi nasi kecap juga mau. Tetapi bagi yang berduit biasanya dikasih makan nasi dengan lauk kepala ayam.
“Pemberian vaksin diusahakan rutin. Karena untuk kesehatan si musang, maksimal tiga bulan sekali, tetapi lebih bagusnya sebulan sekali. Kalau bisa dalam sepekan sekali si musang juga dikasih makan buah pisang atau pepaya," kata Boim kepada seputarkudus.com, Minggu (29/5/2016).
Boim mengatakan, Jenis musang yang dipelihara anggota
MMC di antaranya, Musang Bulan, Musang Akar, Musang Pandan, dan, Musang Lokality.
MMC, katanya, dibentuk pada September tahun 2012 dengan anggota tak lebih dari sepuluh orang. Saat ini anggota mereka sudah lebih dari 20 orang. Kegiatan MMC berkumpul sepekan sekali saat Car Free Day, mereka saling berbagi cerita antara anggota satu dengan yang lainnya.
MMC, katanya, dibentuk pada September tahun 2012 dengan anggota tak lebih dari sepuluh orang. Saat ini anggota mereka sudah lebih dari 20 orang. Kegiatan MMC berkumpul sepekan sekali saat Car Free Day, mereka saling berbagi cerita antara anggota satu dengan yang lainnya.
“Selain ngumpul di acara Car Free Day, kami juga melakukan
kegiatan sosial. Di anataranya pada Ramadan mengadakan buka bersama anak yatim piatu, membagikan takjil ke anak-anak
jalanan, dan lain sebagainya,” ungkap Boim warga Kelurahan
Wergu Wetan tersebut.