Biker Tong Setan sedang beraksi di arena atraksi Sabtu (28/5/2016). |
Sejumlah pengunjung di wahana permainan Super Tong itu segera menjulurkan lembaran uang. Dengan sikap, para rider tong setan tersebut menyaut lembaran itu menggunakan tangannya.
Saputra (35) rider tong setan Super Tong menuturkan, mereka beraktraksi selama lebih kurang 30 menit. Dia mengaku pernah jatuh dari motor saat beraktrasi. “Saya pernah jatuh saat beraktrasi, namun tidak kapok untuk mencobanya lagi,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, saat jatuh kondisinya hanya lecet, tidak sampai patah tulang. “Hanya lecet di tangan, kaki dan badan saja. Tidak sampai patah tulang,”tambahnya.
Saputra menuturkan, sebagai rider, pertama kali dia pernah merasakan takut dan tidak yakin. Namun setelah sering berlatih akhirnya dia berani mengendarai motor. “Sempat dulu ada rasa takut jika terjatuh. Karena sering berlatih akhirnya rasa takut hilang,” ungkapnya.
Menurutnya, selain giat berlatih, sebagai biker tong setan juga harus paham teori dan taktik. Namun yang paling penting mentalnya harus tertata. “Yang penting mentalnya harus yakin, jangan setengah-setengah,” ungkapnya.
Pria asal dari Bangsri, Jepara, itu mengaku, motor yang dipergunakannya yakni Yamaha King. Pernah dia menggunakan motor matic namun penuh dengan risiko. “Kami menggunakan motor Yamaha King, tarikannya lebih stabil. Karena gasnya nanti akan di setting khusus,” jelasnya.
Selain itu, ban yang dipergunakan harus halus, supaya bisa stabil di arena tong melinggar. “Bannya jangan yang berbatik, harus yang halus supaya bisa merekat di landasan,” tambahnya.
Wahana Tong Setan mematok harga Rp 8 ribu untuk pengunjung Dandangan yang ingin melihatnya. Dia menuturkan akan beraksi hingga 5 Juni 2016 di barat Swalayan Ada. “Kami di sini sampai pekan depan, silahkan kalau ingin menikmati atraksi kami,” ungkapnya.