Foto almarhum Buchori bersama istri. Foto: Repro Prabu Sipan |
Di dalam rumah berbentuk joglo itu terdapat meja, peralatan tukang kayu, serta gebyok dipenuhi ukiran tiga dimensi yang begitu detail. Gebyok berukir tersebut, menurut Dony, pesanan dari pelanggannya. Dia mengungkapkan, usaha warisan ayahnya itu sudah dikenal berbagai kalangan di Indonesia, termasuk Keluarga Cendana.
"Hampir semua yang berhubungan dengan kayu jati dan ukiran yang ada di rumah Keluarga Cendana, Pak Suharto (presiden kedua) dan anak-anaknya, dipesan dari ayah saya. Baik itu gebyok, joglo, pintu dan lain sebagainya,” kata pimpinan CV Artis Jaya, kepada Seputarkudus.com.
Dia menceritakan, Artis Jaya yang berdiri pada tahun 1989 itu telah banyak menghasilkan produk gebyok ukir. Selain yang ada di rumah Keluarga Cendana, gebyok yang ada di kantor DPRD Kudus yang di lantai satu dan lantai dua. Begitu juga gebyok yang ada di Pendapa Kabupaten Kudus.
(Baca juga: Inilah Sosok Pembuat Gebyok Ukir di Pendapa dan Gedung DPRD Kudus)
“Selain di
Kudus Artis Jaya juga sering menerima pesanan dari luar daerah, di antaranya
Semarang, Jakarta, Papua, bahkan pernah kita mengirim gebyok ke Amerika. Tetapi
yang paling sering itu ke Jakarta," ujar pria berputra dua tersebut.
Dony menambahkan, produk gebyok ukir Kudus punya pasar tersendiri di tanah air, dikarenakan
di setiap gebyok ukir pasti ada motif
bunga melati yang begitu banyak. Serta ukir Kudusan itu lebih mendetail dari
ukiran yang ada di daerah lain.
“Ciri khas dari ukiran Kudus itu motif ukiranya kecil-kecil serta mendetail, dan ada bunga melatinya, karena itu sebagai ciri khas Kudus. Kalau
tidak begitu berarti bukan ukiran Kudusan," tuturnya.