Latest News

Bos Barokah Toys Izinkan Produk Bonekanya Diacak-acak Anak-Anak TK

SEPUTARKUDUS.COM, LORAM WETAN - Boneka berbagai bentuk di tertata rapi di ruangan berukuran sekitar 10x5 meter, di sebuah toko Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, belum lama ini. Suasana dalam ruangan tampak sepi. Hanya ada seorang perempuan berkrudung ungu dengan laki-laki bersingklet merah yang sedang berbincang soal boneka bantal.
Anak-anak TK berkunjung ke Barokah Toys. Foto: Kusnan (dokumen pribadi)

Laki-laki tersebut tak lain adalah pemilik Barokah Toys, yang memproduksi berbagai macam produk boneka. Dia menuturkan, saat itu seperti hari-hari biasanya, hanya konsumen yang datang ke toko.

Kusnan menceritakan, toko dan tempat untuk memproduksi boneka miliknya ramai saat ada ada kunjungan anak-anak sekolah. Mereka berkunjung untuk melihat boneka yang sudah jadi dan proses pembuatannya. Mereka juga diajarkan cara membuat boneka. (Baca juga: Produsen Boneka di Loram Ini, Sebulan Omzetnya Tembus Rp 30 Juta Lebih)

“Tak jarang mereka berlari-lari, berebut boneka, dan mengacak-acak boneka yang telah tertata rapi. Ya namanya juga anak-anak, saya tidak masalah,” ungkapnya (11/5/2016).

Dia menuturkan, Barokah Toys sering dikunjungi murid-murid TK, SD, SMP, maupun SMA. Mereka datang untuk belajar cara membuat boneka. Kadang juga ada mahasiswa yang datang untuk penelitian.

“Yang sering datang murid-murid TK. Mereka boleh memegang dan memainkan boneka. Kami juga mengajari mereka bagaimana cara membuat boneka,” tambah Kusnan yang mempunyai hobi Motor Cross.

Dia menjelaskan, anak-anak langsung disuruh memasukkan isi boneka dakron ke dalam pola. Mereka tampak senang karena sambil belajar mereka bisa bermain. “Kadang dakronnya di-odal-adil. Tapi tidak apa-apa, itulah anak-anak. Ekspresinya jangan sampai dibatasi,” ungkapnya.

Laki-laki yang memulai usaha boneka tahun 2012 ini menceritakan, kadang ada guru yang membatasi muridnya berekspresi, tidak boleh pegang boneka ini dan itu. “Saya bilang, 'boleh (dibuat main) bu, tidak apa-apa'. Mau dipegang, mau dibuat main juga tidak apa-apa,” tutur Kusnan. (Baca juga: Bermodal 1 Mesin Jahit, Lulusan UMK Ini Kini Punya 30 Karyawan dan Sedang Bangun Pabrik Boneka)

Dia menambahkan, dulu dirinya termasuk anak yang ruang geraknya dibatasi. Hobi motor cross yang dia sukai dilarang oleh orang tuanya. “Kalau bakat berdagang kan biasanya hanya uang dan uang. Kalau bisa saya jangan. Selama itu positif saya akan mendukung penuh anak,” tuturnya.

Kusnan yang alumni Manajemen Universitas Muria Kudus (UMK) dikaruniai dua anak, laki-laki dan perempuan dari pernikahannya dengan istrinya, Fitri.