Latest News

Inayah Lari Melihat 'Hantu' Di Alun-alun Kudus

SEPUTARKUDUS.COM, ALUN-ALUN - Matanya melotot ke setiap orang di dekatnya. Dia memakai jubah hitam dan membawa tongkat, mukanya merah, tampak di pipi kana-kiri terdapat luka lebar. Dia berusaha menakuti masyarakat yang datang pada Car Free Day di Alun-alun Kudus, Minggu (15/5/2016).
hantu car free day kudus
Pengunjung Car Free Day menghindari orang berkostum hatu di Alun-alun Kudus, Minggu (15/5/2016). Foto: Imam Arwindra

Miftahul Inayah (20) bersama rekaannya yang datang di Car Free Day tampak menghindar saat melihat sejumlah orang berkostum hantu. Dia mengaku takut melihat "hantu-hantu" tersebut. Terutama yang mukanya merah.

“Saya kabur melihat hantu yang mukanya merah. Selain ada luka di mukanya, matanya selalu melontot ke aku terus. Mungkin itu genderuwo,” ungkap mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) kepada Seputarkudus.com.

"Hantu-hantu" yang membuat Inayah kabur bukanlah hantu sungguhan. Mereka merupakan anggota Komunitas Kesenian Tali Jagad yang sengaja menggelar aksinya saat Car Free Day di Alun-alun Kudus.

Berbeda dengan Inayah dan rekannya, beberapa pengunjung justru mengerumuni "hantu-hantu" tersebut. Mereka rela mengantri untuk berfoto bersama anggota komunitas tersebut.
Anggota Komunitas Kesenian Tali Jagad. Foto: Imam Arwindra
  
Ketua Komunitas Kesenian Tali Jagad, Imam Al-Bahran menuturkan, komunitas yang dipimpinnya mewadahi para pegiat kesenian. Bidang seni dalam komunitasnya antara lain teater, tari, musik dan rebana.

“Pernah kami mengkolabrasikan rebana dengan musik-musik Pop. Hasilnya bagus,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, komunitas yang didirikan pada September 2015 ini sudah mempunyai anggota 20 orang. Menurut Imam, anggotanya lebih banyak datang dari Kecamatan Kaliwungu, Kudus. Dia juga mempersilakan siapa saja yang ingin bergabung dalam komunitasnya.

“Kami mempersilakan dari kecamatan lain atau bahkan luar Kudus jika ingin bergabung. Ini juga ada satu anggota dari Salatiga,” tambahnya. Dia bersama teman-temannya memilih fokus kesenian karena ingin berbeda dengan komunitas lainnya yang sudah ada.

Hikam, satu dari anggota komunitas menuturkan, dia dan rekan-rekannya ingin terlihat beda. Biasanya komunitas tentang hewan, mobil, motor, dia lebih tertarik dengan seni.