Latest News

Markas Gerilya Besito Kudus, Saksi Bisu Perjuangan Komando Muria

SEPUTARKUDUS.COM - Rumah itu tampak gagah mewakili zamannya. Terlihat kokoh dan artistik dengan tembok tebal, pintu dan jendela yang lebar khas rumah masa kolonial Belanda. Nuansa masa lalu yang kental dengan perjuangan para patriot bangsa juga terasa. Bangunan rumah itu berada di Desa Besito, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. Tepatnya dari pertigaan Besito (barat SMK Grafika) menuju ke utara sekitar 75 meter.


seputar kudus markas gerilya besito
Markas Gerilya Komando Muria, Desa Besito, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus.






“Rumah itu dulu dijadikan markas gerilya para pejuang yang dipimpin Bapak Ahmad Effendi. Pada masanya beliau adalah kepala desa Besito, lulusan pesantren Tebuireng, Jombang,” ujar Not Dalyono, anak dari Ahmad Effendi.

Di dalam rumah itu terdapat tiga sumur tua, yang di masa revolusi kemerdekaan dijadikan tempat untuk menyembunyikan berbagai macam senjata.Tak kurang ranjau, granat dan senapan mengisi penuh sumur tua tersebut.  Rumah itu juga digunakan sebagai kantor kepala desa pada masa Ahmad Effendi menjabat. 


seputar-kudus-com-markas-gerilya-besito
Kiprah Ahmad Effendi juga berkontribusi dalam pasukan Komando daerah Muria yang bermarkas di Desa Glagah Kulon, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Perjuangan melawan Belanda menggunakan strategi gerilya, mengingat keterbatasan sumber daya manusia dan peralatan senjata.

Dulu, di depan rumah tersebut dibangun tugu perjuangan oleh pemerintah. Di momen tertentu (Tujuh Belasan, Hari Pahlawan, Suronan) juga diperingati warga sekitar  dengan mengadakan istighosah dan tasyukuran. Sayang, oleh pemiliknya yang baru (rumah tersebut dibeli orang lain) tugu tersebut dirobohkan untuk dibangun sebuah toko.

Ditulis oleh:




Danar Ulil Husnugraha
Ketua Komunitas JENANK
(Jaringan Edukasi Napak Tilas Kabupaten Kudus)