Latest News

Rizka, Mahasiswa Teknik UMK Temukan Aplikasi E-Budgeting Desa

SEPUTARKUDUS.COM - Mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Sistem Informasi Universitas Muria Kudus (UMK), Ahmad Rizka Mubarok, menemukan sebuah aplikasi e-budgeting untuk administrasi pemerintahan desa. Apliksai tersebut dibuat untuk memudahkan perangkat desa mengelola data dan keuangan. Dengan aplikasi ini, pemerintah desa tidak harus melakukan pendataan yang rumit, karena telah dirancang dengan tools sederhana dengan tingkat akurasi yang tinggi.


penemu aplikasi desa rizka mubarok
Ahmad Rizka Mubarok (Facebook)
Rizka menjelaskan, aplikasi yang dibuatnya itu bisa digunakan perangkat desa untuk melakukan pembukuan secara rapi melalui data base komputer. Aplikasi tersebut disertakan login yang bisa diakses beberapa admin, sehingga menjamin kerahasiaan data yang telah di-input. Perangkat desa bisa memasukkan data pendapatan dan belanja dari anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes). Data-data tersebut akan secara otomatis diolah menggunakan sistem algoritma yang telah dirancang sesuai dengan pakem pembukuan keuangan. 

Dengan aplikasi ini, perangkat desa bisa melihat pembukuan secara sederhana jumlah anggaran dan belanja secara periodik, baik harian, bulanan, ataupun tahunan. Perangkat desa juga bisa melihat secara detil anggaran pendapatan dan belanja, disertai keterangan waktu dan keterangan lainnya. Dengan aplikasi ini, pemerintah desa bisa menganalisa keuangan terkait kebijakan yang telah dan akan dijalankan. 

Aplikasi ini tidak hanya dilengkapi dengan sistem pembukuan keuangan. Namun, aplikasi ini juga dilengkapi dengan sistem data kependudukan yang telah disesuaikan dengan kebutuhan pemerintah desa melakukan pelayanan terhadap warga. Sistem kependudukan ini, mampu memudahkan perangkat desa mengecek data penduduk beserta riwayat kependudukan. Baik itu lahir, pindah atau kematian. Dalam aplikasi ini, data kependudukan dilengkapi dengan NIK sesuai data Disdukcapil, alamat lengkap, dan foto penduduk.

Menurutnya, aplikasi ini telah diterapkan di beberapa desa di Kudus. Di antaranya Desa Berugenjang, Terangmas, Klumpit dan sejumlah desa lainnya. Sejauh ini, aplikasi yang dibuatnya itu, dinilai perangkat desa tersebut mampu memudahkan mereka mengelola keuangan desa. 

"Banyak pemerintah desa yang telah tertarik menggunakan aplikasi ini. Mereka telah melihat dan mencoba. Bagi perangkat desa yang tertarik menggunakan, akan kami berikan pelatihan dan modul, serta pendampingan. Aplikasi ini sangat cocok digunakan, sesuai dengan UU Desa yang telah dibuat oleh pemerintah," tutur aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kudus tersebut.