Latest News

Sejarah Keberadaan Stasiun Kereta Api di Kabupaten Kudus

SEPUTAR KUDUS - Stasiun Wergu saat ini (2014)
SEPUTAR KUDUS - Pada masa kolonial Belanda, terdapat perusahaan transportasi modern berupa kereta api. Awal mula perusahaan kereta api terdapat di Semarang, yakni indich Spooreg Maatschappij (NIS). Perusahaan tersebut berdiri untuk membuka jalur transporasi darat modern ke sejumlah wilayah. Antara lain ke Kesultanan Surakarta dan Yogyakarta, yang memiliki sejumlah komoditas perkebunan.

Pada tahun 1885, pemerintah kolonial mendirikan perusahaan Semarang Joana Stroomtram Maatschappij (SJS), sebagai perluasan jalur transportasi darat modern di Jawa. Jalur kereta api tersebut membuka jalur Semarang-Genuk-Demak-Kudus-Pati-Joana (sekarang Juwana).

Moda transportasi darat tersebut mendapat respon positif dari masyarakat. Tidak hanya sebagai alat distribusi hasil pertanian dan perkebunan, kereta api pada saat tersebut juga dimanfaatkan masyarakat untuk mempersingkat waktu tempuh ke sejumlah daerah di wilayah Pantura Timur.

Pada tahun 1895, perusahaan tersebut menambah jalurnya, yakni jalur Kudus-Mayong-Gotri-Pecangaan. Pada 1 Mei 1900, SJS juga membuka jalur baru hingga Rembang dan Lasem.Selain itu pada 10 Novenber 1900, jalur kereta api di bagian barat Pantura Timur ditambah, yakni rute Mayong-Welahan-Demak-Semarang.

Di Kudus, stasiun kereta api dibangun di Kelurahan Wergu Wetan, Kecamatan Kota. Stasiun Wergu merupakan jalur transit yang cukup sibuk pada saat itu, karena letaknya yang strategis. Tidak hanya menghubungkan jalur Semarang ke Juwana, hingga Lasem, namun stasiun tersebut juga menghubungkan jalur Mayong, Gotri, dan Pecangaan di Jepara.

Namun, karena makin banyaknya pelebaran jalan, sejak tahun 1980 Stasiun Wergu dinonaktifkan. Banyak warga yang memilih menggunaan kendaraan pribadi menjadi alasan ditutupnya stasiun tersebut. Oleh Pemerintah Kabupaten Kudus, stasiun itu dimanfaatkan menjadi pasar tradisional.

Emplasemen dan peron Stasiun Wergu kini dipenuhi lapak-lapak pedagang. Kantor kepala stasiun dimanfaatkan untuk kantor pengelola pasar. Ornamen bangunan masih utuh dan di stasiun itu masih terdapat wesel yang kondisinya berkarat. Plang nama stasiun, nomor jalur masih tergantung hingga saat ini. Bahkan, di sejumlah tepi jalan di Kudus, rel yang menjadi landasan gerbong kereta api masih banyak bisa ditemukan.

Pada tahun 2012, muncul wacana Stasiun Wergu akan dijadikan museum kereta api. Alih fungsi pasar tradisional menjadi museum, dianggap sejumlah kalangan akan sangat bermanfaat bagi generasi muda. Mereka bisa mengetahui sejarah yang terjadi pada masa lampau tentang keberadaan jalur kereta api di Kudus. Wacana juga berkembang, Stasiun Wergu akan diaktifkan kembali, mengingat rencana pembukaan kembali jalur kereta api Semarang-Rembang, yang melintasi Kudus. (Suwoko)

Diolah dari berbagai sumber (Wikipedia, Seputar Semarang, Antara)