Latest News

Kaskuser RKP Kudus, Tak Sekedar Ajang Jual Beli

KUDUS-Mendengar kata Kaskus, pasti yang terlintas di benak kita adalah online shop atau pasar online. Website dengan jumlah member terbesar di Indonesia ini, lebih dikenal masyarakat sebagai ajang jualan bagi membernya, meski lebih dari empat juta member, lebih banyak memposting hal-hal yang bersifat informatif dan sharing pengetahuan.

Layaknya sebuah negara, Kaskus memiliki beberapa ruang regional yang memiliki ruang khusus untuk berbagi dan bersilaturahmi via online. Di ruang tersebut para member berbagi hal tentang daerahnya masing-masing, di antaranya tentang sejarah kota setempat, tempat wisata, tempat nongkrong anggota kaskus regional, dan tempat membagi informasi dan dokumentasi  kegiatan copy darat para member. Salah satu regional Kaskus yang sangat aktif melakukan copy darat adalah Regional Karesidenan Pati (RKP).

Anggota RKP sendiri masih terbagi menjadi beberapa daerah di kabupaten. Regional Kudus, Regional Pati, Regional Rembang, Regional Jepara, dan Regional Purwodadi. Di ruang trhead RKP yang dapat diakses melalui keyword kaskuser regional/karesidenan pati tersebut, para anggota Kaskus membagi sejumlah dokumentasi kegiatan di msing-masing kabupaten. Dokumentasi berupa foto dan keterangan kegiatan.

Salah satu aktivis Kaskus RKP Kabupaten Kudus, Arif Setiawan (42) mengaku tidak bisa lepas dari Kaskus. Menurutnya, setiap hari dia mengakses Kaskus sekitar 3 jam. Bahkankan, di sela-sela waktu luang pekerjaannya, dia tidak mengalihkan konsentrasi ke hal lain, melainkan Kaskus tujuan utamanya. "Di Kaskus, saya lebih suka membuka thread yang bersifat informatif. Terkadang juga membuka thread jual beli, siapa tahu ada barang bagus dan cocok harganya," ujar Arif, saat ditemui acara copy darat, di angkringan Cekli, Kudus, Sabtu (1/3) kemarin.

Menurut Arif, dari data yang masuk dan tercatat di ruang RKP, terdapat 120 anggota Kaskus asal Kudus. Diperkirakan, jumlah tersebut lebih banyak lagi, karena tidak semua Kaskuser terdata di ruang tersebut. Kaskuser Kudus yang aktif mengikuti copy darat ada sekitar 20 anggota. Pertemuan rutin dilakukan setiap satu minggu sekali, yakni di hari Sabtu, di angkringan Cekli, sebelah timur GOR Kudus.

"Dalam pertemuan itu, kami berbagi segala macam hal. Dari isu yang berkembang di Kaskus, hingga hal lain yang tidak berhubungan dengan Kaskus," ujar pria yang beralamat di Jalan Tit Sudarmo, Desa Wergu Wetan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus itu. Arif, yang gemar berorganisasi tersebut menambahkan, Kaskus memberikan banyak kawan dan relasi. Kaskus juga memberinya banyak pengetahuan tentang segala hal.

Aktivitas Sosial
Salah satu aktivis Kaskus lain asal Kudus, Erik (22) mengatakan, selain memanfaatkan Kaskus untuk menambah penghasilannya dari forum jual beli, komunitas Kaskus juga mengajaknya berkegiatan positif. Salah satu kegiatan yang pernah dilaksanakan Kaskuser RKP Kudus adalah melaksanakan bakti sosial di panti asuhan Darul Hadonah Kudus.

"Kegiatan itu telah dilaksanakan bulan Ramadhan lalu. Kami beserta kawan Kaskuse Kudus lain, menyisihkan sebagian dana untuk dibelikan peralatan solat bagi anak-anak panti. Selain itu juga kami berbuka pusas bersama dengan mereka," kata Erik, yang masih menempuh pendidikan tinggi tersebut.

Selain itu, menurut Erik, Kaskuser RKP Kudus juga pernah membagikan takjil kepada tukang becak dan anak jalanan di sekitar Masjid Menara Kudus. Kegiatan itu dilaksanakan pada tahun 2010 yang lalu. "Jika ada kesempatan untuk berbagi, kami akan melaksanakan lebih banyak kegiatan sosial. Sayangnya, masing-masing dari kami memiliki kesibukan. Namun intensitas pertemuan rutin akan tetap diupayakan, agar rencana kegiatan positif tetap dapat diwacanaka," katanya.

Selain melaksanakan kegiatan bersama dengan Kaskuser RKP Kudus, mereka juga sering mengadakan copy darat bersama dengan Kaskuser RKP dari kabupaten lain. Salah satu kegiatan yang dilakukan Kaskuser RKP dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang dan Purwodadi, adalah kegiatan membersihkan lingkungan pantai Bandengan Jepara, yang dilaksanakan pada 10 Oktober 2010. (Suwoko)