Latest News

Fans Koes Ploes Kudus Ingin Jadikan Kudus Seperti Jogja


Buat Kampung Koes Plus di Kudus

KUDUS-Bagi sebagian masyarakat di Indonesia, Koes Plus adalah grup band musik yang tak ada duanya. Meski tak eksis di panggung lagi, grup band yang terkenal dengan lagu Kolam Susu, menggambarkan tentang kekayaan alam Indonesia ini tetap eksis di hati penggemarnya. Tak terkecuali di Kudus. Fans Koes Plus Kudus (FKPK), salah satu klup pecinta lagu-lagu Koes bersaudara di Kudus, bahkan berobsesi untuk membuat Kampung Koes Plus, seperti yang telah ada di Jogjakarta.

Saat ini, lagu-lagu legendaris Koes Plus masih diputar dua radio di Kudus, yakni Radio Suara Kudus dengan jaringan 88 FM, dan Radio Muria Kudus di jaringan 88,9 FM. Para pecinta band legendaris ini dimanjakan Radio Suara Kudus setiap hari Kamis, pukul 21.00 hingga 24.00, sedangkan Di Radio Muria Kudus, para penggemar dapat menikmati lagu-lagu Koes bersaudara selam tiga jam di hari Senin, mulai pukul 21.00 hingga 24.00.

Salah satu penggemar holic band Koes Plus di Kudus, Roy Kusuma menceritakan, awal berdirinya FKPK berawal dari banyaknya penggemar yang request lagu-lagu Koes Plus di Radio Gelora, Kudus. "Di tahun 2002 saya menjadi penyiar dalam sebuah program yang memutar lagu-lagu Koes Plus. Setiap kali siaran di program itu, banyak sekali masyarakat yang request lagu, bahkan yang menelpon untuk meminta lagu harus antri," papar Roy, yang juga menjabat sebagai Humas FKPK itu.

"Setelah diketahui banyak fans Koes Plus di Kudus, tahun 2004 kemudian digagas untuk membuat sebuah klub yang mewadahi fans," kata Roy. Ia menambahkan, ide awal pembentukan klub dipelopori Ida Bagus Priyono. Dia adalah salah satu fans Koes Plus dari luar Kudus, yang menetap dan bekerja di Kudus. Di tahun itu, dia mendatangkan Koes bersaudara ke Kudus untuk manggung.

Lebih lanjut Roy menjelaskan, setelah acara konser selesai, para fans yang ikut menonton kemudian berkumpul. Gagasan pembentukan klub akhirnya disetujui semua yang hadir. Dan bersepakat untuk menamakan klub dengan nama FKPK.

Ketua FKPK saat ini, Sugeng Prasetyo mengatakan, anggota resmi FKPK hingga saat ini ada sekitar 300 orang. Sedangkan penggemar lagu-lagu Koes Plus di Kudus ia perkirakan mencapai 1000 orang lebih. Setiap dua bulan sekali, anggota FKPK melakukan pertemuan rutin di Desa Getas Pejaten. Di pertemuan itu, anggota yang datang mendiskusikan tentang program, eksistensi klub, bahkan bertukar koleksi lagu-lagu Koes Plus.

Obsesi Kampung Koes Plus
Banyaknya fans lagu-lagu band yang sempat dicekal di era Pemerintahan Orde Baru itu, membuat pengurus FKPK untuk menggagas Kampung Koes Plus di Kudus. Menurut Sugeng, rencananya gagasan itu akan ditempatkan di Desa Getas Pejaten, dimana ia memimpin masyarakat sebagai Kepala Desa. "Di Getas Pejaten, banyak sekali terdapat fans. Bahkan di balai desa sering diadakan latihan beberapa klub musik yang khusus membawakan lagu-lagu Koes Plus. Tidak mustahil Kampung Koes Plus bisa terwujud seperti di Jogja," ujar Sugeng.

Berdasarkan data FKPK, di Kudus sendiri terdapat tujuh grup musik yang khusus membawakan lagu-lagu Koes Plus, yakni, W Plus, G'Nius, M Plus, Ploso Plus, Ecco Roso, Koed Plus, dan Rip Plus. Tak hanya bernyanyi untuk fans, mereka juga sering ditanggap masyarakat pada sebuah resepsi pernikahan.

Diharapkan, Kampung Koes Plus yang menjadi cita-cita FKPK akan menjadi tujuan utama masyarakat yang ingin bernostalgia dengan lagu-lagu Koes Plus. Nantinya, masyarakat bisa belajar tentang sejarah, dan mencari lagu-lagu Koes Plus. (suwoko)