SEPUTAR KUDUS - Gedung Universitas Muria Kudus (UMK) |
Dua kampus tersebut sekarang menjadi tujuan utama bagi lulusan SMA atau sederajat dari berbagai daerah di pantura timur, diantaranya Jepara, Pati, Rembang, Grobogan, Demak, Blora dan Kudus sendiri. Tak bisa dipungkiri alasan biaya kuliyah dan biaya hidup menjadi persoalan saat menuntut ilmu jauh dari rumah, juga semakin meningkatnya kualitas sarana dan prasarana, serta kualitas lulusan pada dua kampus lokal tersebut.
UMK melalui Pembantu Rektor (PR) I, Masluri mengungkapkan di gelombang 1 pihaknya menerima 2143 pendaftar setelah 25 Juni pendaftaran ditutup dan 554 diantaranya diterima tanpa mengikuti tes karena nilai Ujian Nasional mereka melampui standar yang ditetapkan.
"Dari hasil tes seleksi gelombang 1 yang diselenggarakan pada tanggal 2 Juli yang lalu kami menerima 1770 calon mahasiswa baru yang tersebar di 12 program studi (progdi) dan 31 orang masuk dalam daftar calon mahasiswa baru cadangan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), hasil tersebut sesuai dengan Surat Keputusan Rektor UMK nomor 10/R.UMK/Sek/Kep./A.52.01/VII/2011 " paparnya beberapa waktu lalu. Ia menambahkan jumlah tersebut meningkat dari target semula sebanyak 1634 mahasiswa.
Secara rinci Masluri menjelaskan jumlah calon mahasiswa baru yang terterima pada gelombang 1 tersebar di Progdi Manajemen (S1) sebanyak 213 mahasiswa, Progdi Akuntansi S1 203, Progdi Ilmu Hukum (S1) 92, Progdi Agroteknologi (S1) 43, Progdi Bimbingan Konseling (S1) 194, Progdi Pendidikan Bahasa Inggris (S1) 234, Progdi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S1) 298, Progdi Teknik Informatika (S1) 235, Progdi Sistem Informasi (S1) 158, Progdi Teknik Mesin (D3) 48, Progdi Teknik Elektro (S1) 14, dan Progdi Psikologi (S1) 38. Mereka telah melakukan herregistrasi pada 20 hingga 21 Juli yang lalu.
Menurut Masluri dari 12 Progdi, 4 diantaranya menjadi unggulan yang sangat diminati masyarakat. "Progdi tersebut adalah Progdi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Progdi Teknik Informatika (TI) pada Fakultas Teknik (FT), Progdi Manajemen dan Progdi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi (FE).
"Lulusan kami kini banyak menempati perusahaan-perusahaan besar di Kudus, di antaranya perusahaan rokok seperti Djarum, Nojorono dan Sukun. Di perusahaan elektronik dan percetakan lulusan kami banyak bekerja di Polytron, Profotex dan PT Pura. Lulusan FKIP juga mendomonasi sekolah-sekolah yang ada di Kudus" paparnya.
Sementara itu Koordinator Pengmuman dan Olah Niilai pada Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) STAIN Kudus, Saechan Muchit mengungkapkan di tahun ajaran baru ini pihaknya mnerima 645 calon mahasiswa baru pada Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), 98 pada Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (BA), 160 pada Jurusan Tarbiyah Program Studi Ekonomi Islam (EI) 100 pada Manajemen Bisnis Syariah (MBS), 66 pada Awwalu Syakhsiyyah (AS), 28 pada Studi Tafsir Hadist (TH), dan 80 pada Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI).
Saechan menambahkan untuk pendaftar yang mengisi formulir ada sebanyak 1726 orang, jumlah tersebut meningkat sekitar 25 persen jika dibanding dengan pendaftar di tahun ajaran sebelumnya, itu berarti di tahun ini pihaknya menolak 457 pendaftar. "Peningkatan jumlah pendaftar dari tahun ke tahun selalu bertambah, hal tersebut seiring dengan pembenahan Pola Ilmiah Pokok (PIP), serta pembenahan fasilitas pengajaran yang ada" katanya.
Selain UMK dan STAIN, beberapa perguruan tinggi banyak bermunculan di Kudus. Di antaranya Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Cendikia Utama, STIKES Muhammadiyah, Akademi Kebidanan (AKBID) Pemda Kudus, AKBID Muslimat NU, AKBID RS Mardirahayu yang juga mampu menampung lulusan SMA atau sederajat. (Suwoko)