SEPUTAR KUDUS - Sajadah mini. |
Dia mengemukakan, ide pembuatan sajadah mini memang bermula dari keinginan dirinya untuk mengenalkan anaknya tentang ibadah. Dia mendesain sajadah mini sengaja memilih warna-warna terang. Motif dibuatnya semenarik mungkin agar anaknya senang dengan sajadah yang dia buat.
"Ide awalnya memang seperti itu. Namun, karena saya memiliki usaha pembuatan baju Muslim, justru ide membuat sajadah mini itu saya kembangkan dan saya buat untuk dijual. Alhamdulillah, banyak orang yang suka dan memesan dalam jumlah banyak," ujar Inada saat ditemui di rumah yang sekaligus tempat dia membuat sajadah mini dan pakaian Muslim lainnya, di di Desa Klumpit, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, bahan pembuatan sajadah mini mempergunakan kain catoon plat yang halus dan tidak kaku. Di dalamnya diberikan bahan pelapis yang agak tebal dan lembut, serta diberikan gambar-gambar kartun, misalnya Helo Kity, sehingga anak-tertarik untuk menggunakannya.
Menurut Inada, permintaan sajadah mini melonjak drastis saat memasuki bulan puasa, dan puncaknya menjelang Lebaran. Pada saat-saat itu, kata Inada, permintaan sajadah mini mencapai 400 persen.
"Saat ini kami mampu menjual sajadah mini hingga 200 buah ke berbagai kota di Jawa untuk sekali pengiriman. Sajah ini kami kirim ke Surabaya, Jakarta, Tasikmalaya, dan kota-kota lain di Jawa Tenah," katanya.
Dia menjelaskan, untuk harga satu sajadah mini Inada mematok harga Rp 60 ribu kepada reseller. Sedangkan untuk pembeli eceran dia membanderol harga Rp 85 ribu perbuah. Untuk bahan baku, Inada mengaku tidak terlalu susah mendapatkannya. Karena menurutnya di Kudus tersedia di toko-toko kain. Harga kain berukuran 1 yard untuk sajadah mini seharga Rp 18 ribu. Namun biasanya dia membeli kain langsung satu gulung.
Untuk melayani permintaan pasar yang semakin meningkat menjelang puasa dan lebaran, biasanya Inada dibantu empat orang karyawan. Satu Karyawan menjahit, dua karyawan memotong pola gambar dan menempelkan gambar-gambar tokoh-tokoh kartun dan bentuk masjid.
Dalam sebulan dirinya mampu memproduksi ribuan sajadah mini untuk dikirimkan ke pelanggan. "Untuk saat ini kami hanya membuat untuk pesanan dari pelanggan, untuk membuat stok kami belum mampu karena keterbatasan tenaga" katanya.
Selain sajadah mini dirinya juga membuat sarung mini untuk anak-anak dan juga baju gamis. Usaha yang dirintis sejak 5 tahun yang lalu tersebut memang khusus untuk membuat pakaian dan sarana ibadah untuk anak-anak. (Suwoko)