SEPUTARKUDUDS.COM, PEGANJARAN - Mobil pikap bak terbuka tampak terparkir di tepi utara Jalan Lingkar Utara, di Desa Peganjaran, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus. Di atas bak mobil terlihat dua orang pria di antara ratusan buah nanas sedang mengelupas kulit kasar buah tersebut. Satu pria di antaranya bernama Sulistiono (26), sopir ekspedisi lintas provinsi yang kini memilih menjual nanas madu.
Sulistiono melayani pembeli nanas madu yang dia jajakan di Jalan Lingkar Utara Desa Peganjaran. Foto: Rabu Sipan |
Seusai melayani para pembelinya, pria yang akrab disapa Sulis tersebut sudi berbagi penjelasan tentang pekerjaannya kepada Seputarkudu.com. Dia mengatakan berjualan nanas madu sejak setengah tahun yang lalu. Sebelum menjadi pengepul buah nanas sekaligus menjualnya di Kudus dia terlebih dulu menekuni pekerjaan menjadi sopir ekspedisi lintas provinsi.
“Saat masih menjadi sopir ekspedisi aku mendapatkan orderan mengambil telur ayam di Blitar. Dan saat di sana aku melihat masyarakat setempat sedang panen buah nanas madu. Berawal dari itu aku mencoba peruntungan menjadi pengepul sekaligus menjual nanas madu di saat orderan ekspedisi sedang sepi,” ujar Sulis.
Warga Gembong, Pati, itu mengatakan meski saat ini menjual nanas madu, dia tetap menerima jika ada orderan ekspedisi. Karena menurutnya hasil upah mengambil dan mengirim barang ke daerah tertentu masih sangat menggiurkan. "Jadi sayang jika ditolak," tuturnya.
Pria yang saat ini sedang menantikan kelahiran anak pertamanya tersebut mengaku, saat tidak ada orderan ekspedisi dia ikut berjualan bersama rekanya dengan membawa 200 buah nanas madu ke Kudus. Menurutnya nanas tersebut dia jual dengan harga Rp 10 ribu untuk nanas yang paling besar dan Rp 20 ribu untuk tiga nanas kecil.
Sedangkan nanas yang sudah dikupas dan dikemas dalam mika dan siap untuk disantap dia jual seharga Rp 7 ribu per kemasan. “Setiap hari aku selalu bisa menjual habis 200 nanas yang aku jual di Kudus, dan setiap menjual habis ratusan nanas tersebut aku bisa mendapatkan uang sekitar Rp 1 juta,” ujarnya.
Sulis mengatakan, saat ini dia memiliki stok sekitar 5.000 buah nanas di rumahnya. Buah itu dia beli secara grosir langsung dari Blitar dengan modal sekitar Rp 8 juta. Dan semua nanas tersebut dia jual lagi setiap hari bersama temanya. Selain dia bersama temanya yang berjualan nanas madu di Kudus, ada beberapa rekan lainnya yang ikut berjualan nanas madu miliknya di Pati serta di dekat Menara Kudus.
“Selama berjualan di Kudus nanas yang aku jual selalu laris manis, karena menurut para pembeli nanas madu yang aku jual mempunyai rasa yang manis. Aku juga bersyukur, di saat orderan ekspedisi tidak menentu aku mendapatkan sampingan berjualan nanas madu yang diminati para pembeli,” ungkapnya.
Yusrul Hana (27), pembeli nanas madu yang Sulis jual, mengaku sering membeli nanas madu yang dijual Sulis. Dia mengatakan memang suka dengan buah berkulit kasar tersebut. Nanas madu yang dijual Sulis, menurutnya rasanya manis.