SEPUTARKUDUS.COM, MLATI KIDUL - Di dalam sebuah rumah yang di tepi utara Jalan Gedung Olah Raga (GOR) Bung Karno, Keluarahan Mlati Kidul, Kecamatan Kota, Kudus, tampak seorang pria memakai celana
pendek sedang meletakan beberapa helm di atas mesin pengering. Pria tersebut
bernama Noor Sodik (47), pemilik usaha tempat cuci helm Ilman. Untuk mendirikan usaha tersebut dia harus menggadaikan sertifikat tanah.
Noor Sodik sedang mengeringkan helm usai proses pencucian. Foto: Rabu Sipan |
Di sela aktivitasnya, pria yang akrab disapa Sodik
itu sudi berbagi kisah tentang usahanya. Dia mengatakan, memulai
usaha tempat cuci helm sekitar lima tahun yang lalu. Namun menurutnya sebelum di timur GOR Kudus, dulu dia harus mengontrak tempat di
tepi jalan yang berada di Kelurahan Wergu Kulon, Kota.
“Karena harus mengontrak tempat dan membeli mesin cuci serta
mesin pengering helm, aku nekat menggadaikan sertifikat tanah di bank untuk
mendapatkan uang sekitar Rp 15 juta untuk modal. Pada waktu itu aku yakin
hasil dari usaha cucian helm ku pasti bisa buat menebus sertifikat tanah yang
aku gadaikan. Karena pada saat itu di Kudus masih jarang yang mendirikan usaha
serupa bahkan bisa dibilang belum ada,” ujar Sodik.
Pria yang menjadikan rumah sekaligus tempat usaha tersebut
mengaku terpaksa menggadaikan sertifikat tanah karena tidak punya uang
tabungan sebagai modal. Sedangkan pengetahuan dan cara mencuci helm sudah sangat
dia kuasai. Karena sebelumnya, dia bekerja selama dua tahun di cucian
helm yang berada di Jakarta.
Sodik mengatakan, menyediakan layanan cucian helm kilat selama 30 menit kering dan bisa
ditunggui. Setelah kering, kata dia, helm tersebut dipoles dan diberi pewangi.
Dia mengaku untuk jasa cuci helm tersebut dia tarif dengan harga Rp 12 ribu
untuk semua jenis dan model helm.
“Setiap orang yang mencucikan helm selalu aku berikan kupon
sebagai bukti pelanggan. Dan bagi setiap pelanggan yang sudah mencuci sebanyak
lima kali mendapatkan geratis sekali cuci helm. Tapi aku juga menghimbau para
pelanggan untuk helm yang tidak diambil selama tiga bulan kami tidak
bertanggung jawab untuk kerusakan dan kehilangan atas helm tersebut,” jelasnya.
Pria yang sudah dikaruniai tiga anak tersebut mengatakan, di
hari biasa dia biasanya mendapatkan orderan mencuci helm sekitar 10 helm
sehari. Tapi disaat ramai atau biasanya pas sering hujan dia mengaku bisa
mendapatkan order sampai 40 helm sehari.
Pria yang menamai tempat usahanya tersebut dengan nama satu
diantara anaknya itu mengatakan, proses pencucian helm dia kerjakan sendiri
bersama istrinya. Dia memberitahukan tempat cucian Ilham miliknya tersebut buka
setiap hari mulai pukul 08.00 WIB sampai 22.00 WIB.
“Aku bersukur usaha yang aku rintis dengan modal
menggadaikan sertifikat tanah sudah kelihatan hasilnya. Aku sudah bisa menebus
sertifikat tanah yang aku gadaikan, bisa buat mencukupi kebutuhan keluarga sehari
– hari dan bisa untuk biaya sekolah tiga anaku,” ujar Sodik